.webp)
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh mengabarkan 11 WNI yang selama ini ditahan di rumah detensi imigrasi Kamboja bakal segera pulang. Sebelas WNI tersebut sempat dipaksa bekerja menjadi penipu cinta atau love scammer di Kamboja.
"Surat izin dari Menteri Dalam Negeri Kamboja sudah terbit siang ini dan mereka akan pulang dalam tiga hari kerja ke depan," kata KBRI Phnom Penh kepada detikcom, Jumat (28/7/2023).
Setelah dibebaskan polisi Kamboja dari tempat kerja sebagai scammer pada 7 Juni lalu, 11 WNI tersebut kemudian menginap di kantor polisi. Kemudian, sejak 14 Juni, mereka dibawa ke kantor imigrasi di Phnom Penh. Sampai sekarang, mereka masih berada di rumah detensi imigrasi tersebut. Sebelas WNI itu merasa waktu penahanan mereka terlalu lama, sedangkan keluarga mereka di Indonesia butuh diberi nafkah. Namun mereka bakal segera pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling cepat pada hari Rabu, 2 Agustus 2023," kata KBRI Phnom Penh.
Sebelas WNI tersebut bakal dipulangkan dalam status deportasi. Biaya perjalanan pulang ke Tanah Air bakal ditanggung sebelas WNI tersebut.
"Tiket pesawat biaya mandiri. Bagi yang tidak ada paspor, KBRI telah membuatkan SPLP sejak 10 Juli dan telah diserahkan ke pihak imigrasi Kamboja. Bagi yang masih memiliki paspor, paspor dipegang oleh pihak imigrasi Kamboja," kata KBRI Phnom Penh.
Paspor akan diberikan pihak Kamboja kepada WNI pada saat menjelang kepulangan mereka. "Mereka akan didampingi oleh petugas imigrasi karena status kepulangannya adalah deportasi," kata KBRI Phnom Penh.
Simak Video '11 WNI di Kamboja Ditipu, Minta Tolong Jokowi untuk Dipulangkan':
