Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berkomitmen menurunkan angka stunting. Pada 2022, Tangsel berhasil menurunkan angka sunting dari 19,9 ke 9 persen.
Dalam agenda rembuk stunting, Wali Kota Tangsel Benyamin menargetkan angka turun menjadi 8 persen. Agenda tersebut digelar di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel, Rabu (26/7/2023).
"Dan untuk tahun 2023 ini kita targetkan turun lagi ke angka 8 persen," ucap Wali Kota Tangsel Benyamin dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benyamin menuturkan untuk menurunkan angka stunting, dibutuhkan kerja sama dan aksi yang jelas. Oleh karenanya, Pemkot Tangsel mempunyai 8 aksi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
"Aksi pertama terkait identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi. Aksi kedua penyusunan rencana kegiatan untuk pelaksanaan integrasi intervensi," ucapnya.
Aksi ketiga yaitu mengadakan agenda rembuk stunting untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan aksi penurunan stunting tersebut. Tak hanya itu, aksi keempat dilakukan dengan memberikan kepastian hukum kepada kelurahan dalam intervensi gizi terintegrasi.
"Tidak cukup itu saja, aksi kelima kita lakukan pembinaan kader dalam intervensi gizi terintegrasi di tingkat kelurahan. Aksi keenam kita lakukan pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi," kata Benyamin.
Benyamin menuturkan aksi ketujuh yaitu pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting.
"Dan terakhir kita lakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan angka stunting selama satu tahun terakhir," jelasnya.
Menurut Benyamin, langkah-langkah tersebut ditandai sebagai bukti bahwa untuk menurunkan angka stunting dilakukan upaya-upaya yang jelas dan berkesinambungan.
"Dengan rembuk stunting inilah semoga penurunan ini kita bisa capai lagi," ujarnya.
Penurunan angka stunting juga melibatkan kolaborasi dan sinergi bersama instansi yang berwenang. Baik dari Forkopimda, hingga partisipasi aktif masyarakat.
"Jadi identifikasi masalah yang tepat dan solusi yang efektif dapat disepakati sehingga angka stunting dapat diturunkan. Dan kualitas hidup generasi mendatang dapat kita tingkatkan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Eki Herdiana menyampaikan, bahwa perlu memperkuat dan mendeklarasikan komitmen Pemkot Tangsel dalam upaya penurunan stunting berintegrasi.
"Rembuk ini langkah penting yang harus dilakukan Pemkot. Dengan komitmen dan kerja keras kita bersama ini Tangsel mengalami penurunan signifikan, di angka 9 persen ini. Pencapaian ini hasil dari kerja keras dan tuntas kita semua, turut berbangga. Jadi, kita harus terus memperkuat komitmen," ungkapnya.
Eki menyebut kolaborasi dan kerja sama ini dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan penurunan angka stunting.
"Kita menetapkan RS Serpong Utara sebagai RS rujukan penanganan stunting. Kita terus optimalkan sarana dan prasarana. Untuk kedepannya, perlu langkah antisipasi yang secara kerja lebih keras. Kami yakin di 2023 ini angka stunting di Tangsel terus turun," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Saat Jokowi Ungkap Ironi Ada Anak Orang Kaya Tapi Stunting':