.webp)
Kementerian Agama (Kemenag) telah memindahkan hotel penginapan jemaah kloter 95 Solo. Peserta jemaah haji indonesia Kloter 95 Solo, Boyamin Saiman, mengapresiasi respons cepat Kemenag ini.
"Bahwa Kloter 95 SOC tadi malam telah berpindah dan menempati hotel yang baru di Hotel Durrat Al Madinah dari sebelumnya menempati hotel Golden Andalusia Palace," kata Boyamin, dalam surat terbuka yang dilayangkan kepada Menag, Satgas Haji Indonesia, dan Kepala Daker Madinah, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boyamin mengatakan saat ini kondisi hotel yang baru ditempati jauh lebih nyaman. Hotel ini hanya dihuni orang Indonesia dan liftnya mencukupi.
"Bahwa hotel yang baru ditempati kondisinya lebih nyaman, satu kamar dilengkapi satu kamar mandi, satu hotel hanya dihuni orang Indonesia, lift mencukupi, makanan dan minuman cukup tersedia serta hal-hal lain yang dirasa lebih nyaman," ujarnya.
Dia menjelaskan pemindahan jemaah haji dari hotel Golden Andalusia Palace begitu krusial. Pasalnya, ada beberapa hal yang dirasa tidak nyaman. Seperti lift yang didominasi jemaah India, air minum hanya satu botol, hingga kondisi kamar yang kotor.
Menurutnya, perpindahan ini diperlukan untuk mitigasi saat hendak ke bandara untuk kepulangan. Pemindahan ini juga mendapat respons positif dari jemaah lain.
"Perpindahan hotel sangat diperlukan guna mitigasi saat nanti akan bergerak ke Bandara untuk kepulangan ke Solo harus berlangsung cepat sehingga tidak ketinggalan pesawat. Perpindahan hotel semalam telah mendapat tanggapan positif dari jamaah sebagaimana terlampir screenshot pembicaraan WAG," tuturnya.
Minta Kloter 95 Solo Dipindahkan
Sebelumnya, Boyamin Saiman menulis surat terbuka untuk meminta agar hotel penginapan jemaah kloter 95 Solo dipindahkan. Hal itu dilakukan karena tempat penginapan tersebut dinilai tidak nyaman.
"Kepada Yth Menteri Agama RI, Ketua Satgas Haji Indonesia, Kepala Daker Madinah, perihal pemindahan lokasi menginap kloter 95 Solo," kata Boyamin.
Dalam surat terbuka tersebut, Boyamin menceritakan kondisi tempat jemaah kloternya menginap. Ia mengatakan jemaah kloter 95 SOC di Madinah menempati hotel Golden Andalusia Palace dengan kondisi lift hanya 4 buah dengan kapasitas angkut hanya 4 orang.
"Pernah hampir sehari kondisi dua lift tidak berfungsi perlu maintenance. Atas kondisi lift tidak berfungsi, maka pernah jatah makan buah minum tidak bisa tersalur dengan baik," ujar Boyamin.
Selain itu, Boyamin mengatakan penghuni bercampur sebagian besar dengan orang India yang dinilai lebih dominan menggunakan lift sehingga jemaah kloter 95 SOC tergencet dan terjepit atau bahkan dipaksa dikeluarkan dari lift.
Simak juga 'HNW Soroti Laporan Keluhan Jemaah Haji RI: Akan Kita Evaluasi':
