Polres Bogor telah selesai menggelar Operasi Patuh Lodaya 2023 selama dua pekan. Dari 7.822 pengemudi kendaraan yang ditindak karena melanggar lalu lintas, sebanyak 5.843 di antaranya adalah pemotor yang tidak memakai helm saat berkendara.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata mengungkap mayoritas alasan warga berkendara tak memakai helm hingga akhirnya terjaring razia petugas. Menurutnya, mayoritas warga beralasan karena merasa berkendara jarak dekat sehingga tidak menggunakan helm.
"Warga sekitar, iya (merasa berkendara dekat)," kata Dicky saat dihubungi wartawan, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, kata Dicky, pihaknya akan terus melakukan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan helm saat berkendara. Sebab, hal itu terkait keselamatan setiap pengendara.
"Makanya penyuluhan dan imbauan rutin kita lakukan pada masyarakat," ucapnya.
Dicky menyebut saat ini jajarannya juga tengah fokus membangun budaya sadar dan tertib berlalu lintas. Selain dengan imbauan, pihaknya juga melakukan penertiban.
"Memang saat ini yang menjadi fokus kami adalah kembali membangun budaya sadar dan tertib berlalu lintas bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Masih sering memang kita temui masyarakat kita masih acuh tak acuh terkait hal keselamatan ini. Oleh karena itu, kemarin kita ingatkan dan tertibkan," ujar Dicky.
Diketahui, Operasi Patuh Lodaya 2023 telah selesai dilaksanakan. Tercatat selama dua minggu berlangsung, ada 7.822 pelanggar yang terjaring razia di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Jumlah pelanggaran lalu lintas selama Operasi Lodaya 2023 jumlahnya 7.822," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata, dalam keterangannya, Senin (24/7).
Pelanggaran paling banyak yaitu pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm sebanyak 5.843. Kemudian disusul dengan pengendara yang melawan arus sebanyak 1.861.
"Kemudian bonceng lebih dari satu orang dan 71 penggunaan sabuk pengaman 47," ujarnya.
Tonton juga Video: Polisi Catat 3 Ribu Pelanggaran Selama Operasi Patuh Jaya 2023