Video seorang siswi di Bantar Gebang, Bekasi, yang menyampaikan curahan hati (curhat) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial (medsos). Siswi itu menyebutkan banyak temannya tak bisa sekolah karena polemik penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Siswi tersebut menduga banyak yang bayar dalam proses PPDB. Situasi itu membuat banyak temannya tak bisa diterima di sekolah negeri.
Siswi yang mengaku bernama Key itu lalu mengundang Jokowi untuk datang ke Bantar Gebang untuk melihat anak-anak yang kesulitan sekolah. Dalam video yang beredar, siswi tersebut terlihat memegang foto Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stafsus Mensesneg Faldo Maldini mengatakan akan mengecek informasi terkait video viral tersebut.
"Saya coba cek ya," kata Faldo, Selasa (29/7/2023).
Pemkot Buka Suara
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi juga merespons video viral seorang anak perempuan yang melaporkan teman-teman seusianya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP di Bantar Gebang kepada Presiden Jokowi.
Kepala Disdik Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar mengatakan video tersebut merupakan kepedulian siswa, warga Kota Bekasi terhadap teman-temannya. Dia mengaku sangat mengapresiasi siswi itu.
Pemkot Bekasi juga berharap seluruh lulusan SD di 12 kecamatan juga dapat melanjutkan sekolahnya di SMP negeri ataupun SMP swasta.
Khusus untuk lulusan siswa SD se-Kecamatan Bantar Gebang berjumlah 1.638 anak dengan persentase kelulusan 100 persen dari total 26 SD terdiri atas 17 SD negeri dan 9 SD swasta. Sementara daya tampung sekolah SD negeri berjumlah 1.083 siswa kelas 7 yang telah masuk di SMPN 27, 31, 49, dan USB 59 serta yang bersekolah di 7 SMP swasta yang berada di Kecamatan Bantar Gebang.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Jadi kalau melihat data di atas rasanya kurang tepat apabila ada ribuan siswa tamatan SD di Bantar Gebang yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP," ucap Uu Saeful Mikdar dilansir situs Pemkot Bekasi.
Dia mengatakan karena daya tampung SMP negeri yang terbatas, bagi siswa yang lainnya bisa bersekolah di SMP swasta dengan bantuan dari pemerintah.
Pemkot Bekasi memiliki 3 program yang dapat disalurkan untuk pembiayaan pendidikan di sekolah swasta yakni dari Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dari dana APBN, BOSDA dana APBD Pemkot Bekasi, dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBD Pemkot Bekasi.
Selain itu, terdapat bantuan beasiswa bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada siswa SMPS Bantar Gebang Rp 2,4 juta/siswa/tahun.
"Ini merupakan tambahan khusus untuk siswa kurang mampu di Bantar Gebang melalui bantuan DKI," ucapnya.
Adapun rinciannya hak siswa di SMP swasta di Kota Bekasi:
1. BOSP (APBN): 1.190.000/tahun
2. BOSDA (APBD): 25.000/siswa/bulan
3. BSM (APBD): 150.000/siswa/bulan
Selain itu, menurutnya, Pemkot Bekasi menghadirkan pendidikan gratis pada sekolah swasta.
"Artinya jika digabung, biaya sekolah di swasta per bulan sudah dapat subsidi sekitar Rp 275 ribu per bulan. Dinas Pendidikan saat ini sudah kerja sama dengan 109 sekolah swasta untuk dapat menampung siswa yang tidak lolos di sekolah negeri," kata Uu Saeful.