Kecelakaan kereta api (KA) tabrak truk terjadi lagi. Kali ini, terjadi insiden KA Gajayana menabrak truk gandeng di Nganjuk, Jawa Timur (Jatim). KA jurusan Stasiun Gambir-Malang itu menabrak truk bermuatan ampas tebu pada pagi hari ini.
Akibat insiden tersebut, kondisi lokomotif KA Gajayana dan kendaraan truk rusak. Selain itu, sejumlah perjalanan kereta api juga mengalami gangguan. Berikut fakta-fakta yang diketahui:
Baca juga: KA Gajayana Tabrak Truk Gandeng di Nganjuk |
1. Tidak Ada korban Jiwa dalam Insiden Kecelakaan
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Supriyanto mengatakan insiden kecelakaan KA Gajayana tabrak truk gandeng di Nganjuk itu terjadi pada hari Senin (24/7/2023) sekitar pukul 04.12 WIB. Disebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04.12 WIB tidak menimbulkan korban jiwa," kata Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (24/7/2023).
2. Kecelakaan Terjadi di Perlintasan Tanpa Penjaga
Kecelakaan KA Gajayana tabrak truk gandeng tersebut terjadi di perlintasan resmi tidak terjaga petak jalan Stasiun Baron-Kertosono. Tepatnya di jalur hulu (jalur arah timur) km 101+5, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Supriyanto mengatakan, saat kejadian, masinis KA Gajayana sudah membunyikan bel lokomotif berkali kali ketika hendak melintas. Namun kendaraan tersebut tetap melintas dan tidak merespon, sehingga menemper KA Gajayana.
"Sebelumnya Masinis sudah membunyikan klakson," kata Supriyanto.
![]() |
3. Kondisi Lokomotif KA Gajayana dan Truk Gandeng
Dari pantauan detikJatim, ada serpihan bangkai truk terlihat menempel di bagian depan lokomotif. Truk gandeng yang mengangkut ampas tebu itu diketahui hancur karena dihantam KA Gajayana pada insiden tersebut.
Sementara itu, lokomotif KA Gajayana mengalami kerusakan di bagian depan dan sempat tidak bisa melanjutkan perjalanan. Selain itu, kaca kabin pecah, cowhanger (bemper) melorot dari posisinya, serta ringsek ringan pada bagian depan lokomotif.
"Hal tersebut menyebabkan kerusakan sarana lokomotif, jalur hulu dan hili pada peak jalan Baron-Kertosono sempat terhalang dan tidak dapat dilalui KA," tulis pihak PT KAI dalam keterangan yang dilansir akun Instagramnya (@kai121_), Senin (24/7/2023).
Simak berita selengkapnya di sini.