Seorang pendeta di Jambi, Ruyanto Situmorang, curhat bahwa akses jalan utama menuju gerejanya di Desa Sukamakmur, Kecamatan Sungai Bahar, tertutup tembok. Katanya, jemaat mesti berjalan kaki ratusan meter mencari jalan lain agar bisa menuju gereja.
"Jadi ceritanya begini. Gereja kami ini awalnya berada di salah satu ruko yang kami kontrak selama 7 tahun. Kami kemudian mengumpulkan dana untuk bisa membeli sebidang tanah buat membangun gereja untuk kami beribadah. Kemudian terbangunlah gereja di sana," ungkap Ruyanto kepada detikSumbagsel, Senin (24/7/2023).
Gereja itu berada di tengah perkebunan sawit. Bangunannya sendiri masih dalam proses pembangunan dengan kondisi bangunan ala kadarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruyanto mengatakan akses itu ditutup oleh warga. Ruyanto mengaku selama ini sudah mengurus seluruh izin pembangunan gereja di sana. Dia juga mengaku telah mendapatkan surat keterangan tanda lapor dari desa dan kecamatan.
Selain itu, Ruyanto menyebut kini ada beberapa pemilik lahan yang berdekatan dengan gereja menutup akses jalan tersebut dengan beton. Lalu, ada juga akses jalan yang digali hingga berlubang besar sehingga jemaat juga tidak bisa melintasinya.
"Akses jalan utama menuju gereja itu malah ditutup tembok tinggi oleh warga yang membuat kami kesulitan. Kami sudah berupaya meminta pengertian dari beberapa pemilik lahan di sana agar dapat memberikan akses jalan buat jemaat kami biar dapat beribadah," katanya.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video 'Akses Pantai Kuta Ditutup Sebagian, Pedagang Keluhkan Pendapatan Menurun':