Warga korban kebakaran di Jl Anggrek RT 002 dan 003 RW 002 Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), untuk sementara mengungsi di SMK Muhammadiyah 15. Lokasi ini dipilih karena berada tidak jauh dari tempat kejadian.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (22/7/2023) siang, beberapa warga tampak menempati tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Sebagian warga lainnya berada di dalam ruang kelas sekolah.
Beberapa bantuan lain juga terlihat, seperti nasi kotak, termos air panas, matras, selimut, kotak obat-obatan, serta peralatan mandi. Bantuan juga datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) serta Dinas Sosial setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk aktivitas, warga masih bertumpu pada fasilitas yang dimiliki gedung sekolah, seperti toilet serta masjid. Warga pengungsi didominasi oleh orang dewasa, lanjut usia, juga beberapa anak-anak.
Ketua RW 002 Lukman Purnama menyebut bantuan yang paling dibutuhkan warganya antara lain makanan, pakaian, serta obat-obatan. Ditambah lagi dengan seragam sekolah anak-anak karena memang sudah memasuki masa sekolah.
"Sepengamatan kami yaitu memang pangan harus terpenuhi. Sehari tiga kali makan mereka, harus kita maksimal berupa katering. Kemudian sandang, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan lain seperti untuk anak sekolah seragam yang kami perlukan. Kebutuhan itu sangat kami perlukan dari para dermawan dan lembaga terkait," kata Lukman Purnama selaku ketua RW 002 di lokasi, Sabtu (22/7/2023).
Lukman Purnama mengatakan posko pengungsian di SMK Muhammadiyah 15 menjadi yang utama. Meskipun ada juga beberapa warga yang mengungsi ke rumah tetangga hingga ke PAUD Babussalam.
"Kami harapkan dari awal sepakat posko utama itu ada di SMK Muhammadiyah 15. Namun, dalam perjalanannya, karena ada warga yang terdampak dari musibah ini tidak mau atau nggak jauh dari rumah. Jadi masih ada di dua titik ini di RT 003 dan RT 002, itu di PAUD Babussalam dan sebagian lagi ada di rumah rumah warga di RT 003 yang tidak terdampak," ujar Lukman.
"Tapi kami sudah mengimbau, berusaha mengajak warga agar bisa mengurusnya agar bantuan dari pemerintah dan unsur-unsur terkait itu bisa langsung sampai ke tujuan, ke sasaran," lanjutnya.
Lukman menjelaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan RT terkait untuk proses pendataan warga yang terdampak. Data terbaru, Lukman mengatakan warga yang terdampak berjumlah 143 jiwa.
"Untuk di RT 002 jumlah yang terdampak itu ada 11 rumah. Itu 25 keluarga (KK) dan 86 jiwa. Kemudian di RT 003 ada 6 rumah 13 KK, 57 jiwa. Jadi jumlah keseluruhan 143 jiwa yang terdampak dari kebakaran ini. Kami akan terus memantau, khawatir ada warga yang tidak terdata," jelas Lukman.
"Bayi alhamdulillah kita ada, tapi nggak banyak, hanya dua, ibu hamil dua, dan banyak di sini lansia," sambungnya.
![]() |
Kebakaran
Kebakaran di permukiman padat penduduk di Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Jumat (21/7). Kebakaran terjadi Jumat siang hari kemarin. Sekitar 200 orang menjadi korban dan terpaksa mengungsi.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Anggrek 2 RT 003 RW 002, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jaksel, itu telah padam sekitar pukul 14.40 WIB.
Sebanyak 24 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 100 personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Api cepat merambat karena material sejumlah rumah terbuat dari kayu atau rumah semipermanen.
Simak Video 'Cerita Korban Kebakaran di Setiabudi, Rumah Terbakar saat Ditinggal Salat Jumat':