Indonesia kembali mencalonkan diri menjadi anggota Dewan (Council) Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization-IMO) kategori C periode 2024-2025 dalam sidang Majelis (Assembly) IMO ke-33. Kemenhub membeberkan persiapannya.
Keanggotaan Indonesia dalam Dewan IMO Kategori C Periode 2022-2023 akan segera berakhir pada Desember tahun ini dan proses pemilihannya akan dilaksanakan dalam salah satu agenda Sidang Majelis IMO ke-33 pada 27 November hingga 6 Desember 2023. Indonesia telah menjadi anggota aktif IMO sejak 1961.
Indonesia memiliki komitmen mencapai tata kelola laut antara lain penerapan standar global yang kuat dan kepatuhan terhadap instrumen IMO tentang keselamatan dan keamanan pelayaran. Selain itu, terkait perlindungan lingkungan laut, termasuk kompetensi dan hak dasar pelaut, dengan bekerja sama dengan negara maritim lainnya, serta partisipasi perempuan dalam industri maritim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Indonesia akan melanjutkan kemitraan dan memperluas kerjasama dengan IMO dan negara-negara anggotanya untuk mencapai target bersama. Termasuk mewujudkan pemenuhan agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
Adapun Indonesia mengajak negara-negara anggota IMO memperkuat kerja sama dalam penerapan efisiensi negeri dan energi terbarukan untuk mempercepat penurunan emisi GRK dari kapal. Dengan strategi GHG awal IMO yang baru direvisi, Indonesia telah menyiapkan strategi mendorong dekarbonisasi pelayaran di tingkat nasional.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lolland Panjaitan mengatakan Indonesia akan berperan aktif menanggapi isu lingkungan nasional di kancah Internasional.
"Indonesia sendiri tetap akan menyuarakan kondisi lingkungan. Karena kita menyadari, isu lingkungan ini menjadi isu global dan kita ingin berkontribusi. Indonesia akan berperan aktif dalam isu lingkungan dengan tetap berposisi sesuai dengan kesepakatan nasional yang dibawa ke dalam kesepakatan Internasional," ungkap Lolland di Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2023).
Menurut Lolland, isu tersebut sangat penting dibahas mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Lolland menuturkan tergabungnya Indonesia menjadi dewan IMO kategori C kembali menjadi keputusan yang penting. Hal itu untuk mendapatkan hak suara di kancah dunia.
"Dengan menjadi anggota Dewan IMO kategori C, Indonesia bisa menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dalam percaturan pelayaran internasional. Kita memiliki hak suara, sehingga bisa memperjuangkan kepentingan Indonesia di kancah dunia," tutur Lolland.
"Jadi hal-hal yang menjadi alasan menjadi dewan council itu penting," sambungnya.
Lolland menambahkan Indonesia akan memperluas kerja sama dengan IMO dan negara-negara anggotanya. Hal itu untuk mencapai tujuan bersama.
"Betapa pentingnya negara ini bisa merepresentasikan kondisi dari negaranya terhadap keputusan kolektif yang dimaksud. Contohnya keputusan kolektif yang sedang berjalan yaitu isu lingkungan," ucap Lolland.
Lihat juga Video 'RI Pamer Soal Digitalisasi Pelabuhan saat Sidang IMO di London':