Tanggal 25 Juli diperingati sebagai Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia atau World Drowning Prevention Day. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang dampak dari tenggelam dan bagaimana cara-cara penyelamatan untuk mencegahnya.
Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Juli. Menurut PBB, tenggelam adalah penyebab utama kematian akibat kecelakaan. Simak serba-serbi sejarah dan peringatannya berikut ini:
Sejarah Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia
Mengutip situs resmi PBB untuk Indonesia, sejarah Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB A/RES/2021/75 April 273 "Pencegahan tenggelam global". Majelis PBB secara resmi menetapkan tanggal 25 Juli untuk memperingati Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan peringatan Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia setiap 25 Juli ini berfungsi sebagai kesempatan untuk menyoroti dampak tragis dan mendalam dari tenggelam pada keluarga dan masyarakat dan untuk menawarkan solusi penyelamatan jiwa untuk mencegahnya.
Semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, badan-badan PBB, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, dan individu, diundang untuk memperingati Hari Pencegahan Orang Tenggelam Sedunia dengan menyoroti perlunya tindakan yang mendesak, terkoordinasi, dan multisektoral untuk melakukan tindakan-tindakan yang telah terbukti seperti:
- Memasang penghalang yang mengontrol akses ke air;
- Menyediakan tempat yang aman dari air seperti tempat penitipan anak untuk anak-anak pra-sekolah dengan pengasuhan anak yang cakap;
- Mengajarkan renang, keselamatan di air, dan keterampilan penyelamatan yang aman;
- Melatih para pengamat dalam penyelamatan dan resusitasi yang aman;
- Menetapkan dan menegakkan peraturan-peraturan berperahu, pelayaran, dan penyeberangan yang aman;
meningkatkan manajemen risiko banjir.
Selanjutnya, Majelis Umum PBB mengajak organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mengoordinasikan tindakan pencegahan tenggelam dalam sistem PBB. Dalam hal ini, WHO memimpin persiapan Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia dengan membuat materi advokasi terkait, menyelenggarakan acara peluncuran global, serta mendukung kegiatan nasional dan lokal di berbagai negara dan komunitas di seluruh dunia.
Upaya Pencegahan Orang Tenggelam Sedunia
Pada November 2014, WHO telah menerbitkan publikasi-publikasi utama tentang topik pencegahan tenggelam: Laporan global tentang tenggelam. Pada Mei 2017, WHO juga telah menerbitkan publikasi tentang Mencegah tenggelam: panduan pelaksanaan.
Di tingkat negara, WHO telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di beberapa negara melalui penggunaan penghalang yang mengontrol akses ke air dan pendirian pusat penitipan anak untuk anak-anak pra-sekolah. Selain itu, WHO juga mendanai penelitian di beberapa negara terkait pencegahan tenggelam.
Sementara di tingkat regional, WHO juga menyelenggarakan program pelatihan dan lokakarya untuk mengumpulkan perwakilan pemerintah, LSM, dan badan-badan PBB yang menangani pencegahan tenggelam.
Aksi-aksi Pencegahan Orang Tenggelam Sedunia
Lebih lanjut, PBB juga telah membagikan informasi terkait tindakan atau aksi apa saja yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan orang tenggelam dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia sebagai berikut:
- Membagikan materi kampanye dari PBB tentang tentang tenggelam dan berbagi saran bermanfaat untuk pencegahan tenggelam untuk membantu meningkatkan kesadaran.
- Mempelajari keterampilan dasar berenang seperti dengan mendaftar di kelas renang dan keselamatan air sebagai bentuk upaya mengurangi risiko tenggelam.
- Belajar melakukan penyelamatan dan resusitasi dapat menyelamatkan nyawa, karena kelangsungan hidup setelah tenggelam sangat meningkat jika resusitasi kardiopulmoner (CPR) dilakukan segera setelah seseorang dikeluarkan dari air.
- Selalu pastikan anak-anak terus-menerus diawasi oleh orang dewasa yang bertanggung jawab ketika berada di sekitar air, baik di dekat kolam, sungai, pantai, kolam renang atau bak mandi untuk memastikan bahwa anak-anak dapat menikmati air dengan aman dan menghindari gangguan.
- Selalu mengenakan jaket pelampung setiap saat saat bepergian di atas air penting bagi orang-orang dengan semua tingkat kemampuan berenang.
- Waspadai kondisi cuaca dan pastikan setiap kapal yang ditumpangi memiliki peralatan keselamatan yang memadai dan dalam kondisi baik:. Seperti bersiap untuk potensi keadaan darurat saat bepergian di atas air dan memeriksa ramalan cuaca di wilayah tujuan.