Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menegaskan bahwa Pancasila merupakan fondasi, ideologi, dan dasar negara yang tidak bisa dirubah serta diperdebatkan lagi. Hal itu harus tertanam kuat dalam diri setiap anak bangsa, terutama generasi mudanya.
"Mengapa Pancasila begitu penting, sebab Pancasila adalah elemen luar biasa yang mampu mempersatukan segenap bangsa Indonesia yang sangat beragam. Pancasila juga terbukti mampu menjaga bangsa ini dari segala permasalahan dan tantangan sejak Pancasila lahir hingga kini," ujar Fadel dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).
Hal itu diungkapkannya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR dengan Gerakan Pemuda Marhaen yang digelar El Madinah Hotel, Bulotadaa, Gorontalo, Kamis (20/7). Acara ini dihadiri tokoh Gorontalo Haji Lala, Staf Khusus MPR Hasan Shahab serta para santri AlKhairaat dan pemuda setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fadel, Pancasila adalah salah satu daripada elemen nilai-nilai luhur bangsa yang ada dalam Empat Pilar MPR RI. Tiga unsur lainnya adalah UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"MPR sangat memahami dan concern dengan masalah ini. Itulah yang membuat MPR gencar melaksanakan gerakan pemahaman kembali nilai-nilai luhur kepada seluruh anak bangsa, yang kami sebut sebagai Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan menyasar berbagai elemen bangsa dan menggunakan metode-metode yang dipahami masyarakat," imbuhnya.
Pimpinan MPR dari Kelompok DPD Dapil Provinsi Gorontalo ini sangat mengapresiasi antusiasme generasi milenial yang ikut sebagai peserta sosialisasi kali ini.
"Jika seluruh generasi muda Indonesia memiliki kecintaan begitu besar kepada nilai-nilai luhur bangsanya, saya yakin bangsa ini di masa depan akan berada di tangan yang tepat yakni manusia unggul yang berkarakter kebangsaan tinggi," tambahnya.
Di sesi akhir, Hasan Shahab menggelar kuis dadakan Empat Pilar kepada para peserta. Dalam kuis tersebut, peserta generasi muda diuji wawasannya seputar MPR dan kebangsaan.
Fadel Muhammad memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sebagian besar peserta. Meskipun terlihat malu-malu, tetapi para peserta mampu menjawab seluruh pertanyaan kuis.
Simak juga 'Saat Megawati Soroti Pengkritik Hari Pancasila: Jangan Hidup di Indonesia!':