Ganjar Pranowo Silaturahmi dengan Masyayikh Se-Indonesia di Rembang

Ganjar Pranowo Silaturahmi dengan Masyayikh Se-Indonesia di Rembang

Nabila Els Nur Azi - detikNews
Kamis, 20 Jul 2023 18:55 WIB
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melangsungkan silaturahmi bersama masyayikh di Pondok Pesantren Al Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang pada Rabu (19/7) kemarin. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Ganjar untuk berdiskusi banyak hal serta meminta masukan-masukan ihwal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Terima kasih ini silaturahmi dengan para masyayikh, habaib di Sarang kita diskusi soal bagaimana membangun kebersamaan, membangun bangsa dan negara," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).

Ia melanjutkan pertemuan dengan para ulama menjadi hal penting yang dibutuhkan untuk kepentingan bangsa. Pasalnya, di tengah keberagaman masyarakat di Tanah Air, penumbuhan sikap toleransi dan kerukunan antar umat harus ditingkatkan oleh seluruh masyarakat. Ganjar mengaku memperoleh banyak usulan setelah berdiskusi dengan para ulama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendapatkan banyak petuah, saya mendapatkan banyak masukan dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilakukan, tentu saya menerima dengan baik," ungkapnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin menjelaskan momen silaturahmi tersebut sebagai kegiatan untuk saling bertukar pikiran antara umara dengan ulama.

ADVERTISEMENT

"Hari ini saya mendampingi Mas Ganjar bisa, menjadi tuan rumah bisa, ada permintaan pertemuan antara ulama-ulama se-Indonesia dengan Mas Ganjar untuk memberikan masukan dan tentu ada tanggapan dari Mas Ganjar," katanya.

Diketahui, Gus Yasin adalah salah satu putra KH Maimoen Zubair sebagai pendiri Ponpes Al Anwar. Ilmu agama dan pesantren diturunkan oleh Mbah Maimoen yang mendirikan Ponpes tersebut dari 1965 silam.

Gus Yasin menyebutkan isu yang menjadi pokok pembahasan antara Ganjar, dirinya, dengan para ulama yang hadir meliputi kemiskinan, pendidikan dan keagamaan. Para ulama mengusulkan sejumlah program ke Ganjar dan langsung mendapatkan tanggapan.

"Alhamdulillah tadi ulama-ulama yang di dalam semua senang dengan apa yang disampaikan oleh Mas Ganjar. Bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diminta oleh para ulama langsung ditanggapi," ucapnya.

Dalam pertemuan yang dipimpin KH Muhammad Idror Maimoen atau Gus Idror selaku putra bungsu Mbah Moen itu, Ganjar dan para ulama menyepakati hal-hal berikut:

1. Prestasi yang telah dilakukan oleh Jawa Tengah dan beberapa terobosan kebersamaan nasionalis religius hendaknya dapat dilanjutkan dengan skala yang lebih luas, khususnya dalam memaksimalkan pengelolaan dan penghimpunan zakat melalui Baznas.

2. Akses komunikasi dari warga ke pemerintah hendaknya dipermudah, diteruskan, serta diperluas hingga skala nasional.

3. Terkait program pembangunan IKN di Kalimantan, diharapkan tak hanya pembangunan infrastruktur saja, namun meliputi pula pembangunan keagamaan agar IKN tidak ada ketimpangan sosial ekonomi dan budaya di masa depan.

4. Mendorong pemerintah segera mengaplikasikan dan menjalankan Undang-Undang Pesantren serta melakukan peningkatan guru ngaji, imam masjid, atau mushola seperti yang telah dilakukan di Jawa Tengah, sehingga program ini menjadi program nasional. Langkah ini diharapkan meliputi pengupayaan kesehatan di lingkungan pesantren.

5. Kebersamaan ulama dan umara harus terus dilakukan. Dari pertemuan ini, diharapkan menjadi tonggak awal munculnya Jam'iyyah masyayikh yang bisa membarengi pemerintah demi keberlangsungan dan kedamaian bangsa.

6. Untuk daerah Papua serta beberapa daerah berkembang lainnya, dimohon program keagamaan yang telah berjalan atau berkembang jangan sampai mengalami kemunduran. Selain itu, hendaknya ada pemerataan lulusan pesantren yang difasilitasi oleh pemerintah, sehingga alumni pesantren dapat mengamalkan ilmunya dan menjangka daerah pelosok.

7. Mengenai masalah radikalisme, hendaknya pemerintah lebih serius dalam mengatasinya khususnya di daerah-daerah rawan konflik.

8. Pemerintah harus melibatkan tiga unsur sebelum mengeluarkan kebijakan, yakni unsur pemerintahan, keagamaan, dan adat istiadat setempat.

Adapun sejumlah ulama yang hadir antara lain Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Habib Hasan Mulahela Purworejo, KH Ali Qoisor Watucongol, KH Chalwani Purworejo, KH Machin Chuldhori Tegalrejo, KH Chamzah Hasan Banjarnegara, Pimpinan Ponpes Al Muayyad Solo KH Karim, KH Chubab Ibrahim Sayung, KH Abdulloh Ubab MZ Rembang, KH Abdul Ghofur MZ Rembang, KH Abdur Rouf MZ Rembang, KH Ahmad Wafi MZ Rembang, KH Zuhrul Anam Rembang, KH Mohamad Idror MZ Rembang, KH Rosyid Ubab MZ Rembang, Agus Muhammad Majid Kamil Rembang, KH Said Abdur Rohim Rembang, KH Roghib Rembang, KH Fatkhhur Rohman Rembang, KH Rosikh Roghibu Rembang, KH Faishol Zaini Rembang, KH Zaki Faqih Rembang, KH Muslich Rembang, KH Ahmad Muad Thohir Pati, KH Habibul Huda Grobogan.

Kemudian, KH Khannan Zaini Ilyas Banyumas, KH Umam Chasbulloh Cilacap, Syekh Soleh Basalamah Brebes, KH Ahfas Hamid Baidlowi Rembang, KH Yasin Rohmat Pati, KH Mu'tasim Billah Sleman, KH Abdulloh Kafabihi Kediri, KH Anwar Manshur Kediri, KH Barizi Madura, KH Dimyathi Burhan Jember, KH Abdul Rohim Jember, KH Mustofa Aqil Cirebon, KH Ahmad Baehaqi Cianjur, KH Muhtar A'lam Garut, KH Abdulloh Fauzi Sukabumi, KH Muhammad Abdulloh Cirebon, KH Harir Muharir Kota Banjar, KH Munawir Kota Banjar dan KH Arif Ismail Chowas Ciamis.

Dari luar Pulau Jawa, ada KH Ahmad Tajally Lampung Tengah, KH Kholiq Amrullah Adnan Lampung Timur, KH RM Soleh Bajuri Lampung Selatan, KH Mahfudz Papua, KH Farhan Papua, KH Mansyur Al Kaff Papua, KH Ahmad Damanhuri Jayapura.

Lalu, ada KH Zaenul Abidin Tanah Laut, KH Ahmad Junaidi Palangkaraya, KH Imam Tenggarong, KH Abdus Syukur Tenggarong dan Habib Yahya Bin Muhsin Alidrus Banjarmasin.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads