Menko Polhukam Mahfud Md menjadikan pertunjukan seni yang disaksikannya dalam Festival Hijriah sebagai sebuah contoh persatuan. Sebab kata Mahfud, seni bisa dinikmati oleh semua golongan.
"Acaranya bagus banget, ini menunjukkan bahwa seni itu sifatnya universal, tidak mengkotak-kotakan suku, agama, ras dan sebagainya," kata Mahfud kepada wartawan usai menyaksikan pertunjukan seni dalam Festival Hijrah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Tak hanya itu, Mahfud juga berbicara soal perayaan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah dalam festival ini. Mahfud menyebut hijriah juga bisa dimaknai sebagai sebuah perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penampilan seni dalam festival ini adalah pertunjukan seni muslim Xinjiang, China. Mahfud menekankan pesan yang dibawa dari seni tari Xinjiang memiliki makna bukan hanya sebatas sebagai manusia, tapi juga dalam hal kehidupan bernegara.
"Ini kebetulan peringatan hijriah artinya apa? hijrah kita mungkin karena hijrahnya itu hakekatnya adalah perubahan, berubah dari keterkotak-kotakan menuju kebersatuan, kebersamaan, kesamaan rasa, kesamaan tujuan dan kesamaan hidup," jelas Mahfud.
"Saya kira ini pesan dari seni yang dibawa dari Xinjiang tadi begitu bagus bagi kita semua sebagai manusia dan sebagai warga negara Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendag Zulkifli Hasan, MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas hingga Menko Polhukam Mahfud Md terlihat berkumpul bersama di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Rupanya keempat menteri kabinet ini menghadiri salah satu festival keagamaan di tempat tersebut. Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (19/7/2023) para menteri datang mulai pukul 19.00 WIB. Erick Thohir hadir lebih dulu. Kemudian disusul oleh menteri-menteri lainnya.
(lir/lir)