Stunting di Sumenep Turun 7,4% Kepala BKKBN: Ini Bisa Jadi Contoh

Stunting di Sumenep Turun 7,4% Kepala BKKBN: Ini Bisa Jadi Contoh

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Rabu, 19 Jul 2023 08:57 WIB
bupati sumenep ahmad fauzi
Foto: Ahmad Rahman
Jakarta -

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi keberhasilan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsujodo dalam menurunkan angka stunting. Dia menilai cara yang dilakukan Cak Fauzi bisa jadi contoh untuk kepala daerah lainnya.

Hal ini disampaikan Hasto saat menghadiri acara peluncuran Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Sumenep, Selasa, (18/7).

"Bupati Sumenep berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,4 persen. Ini luar biasa dan bisa jadi contoh," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Rabu (19/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hasto pembangunan keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa. Karena itu, pencegahan stunting harus menjadi prioritas di tiap daerah dan melibatkan sinergi banyak pihak.

Sementara itu, Cak Fauzi menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sumenep memiliki program kesehatan yang mengakomodasi seluruh masyarakat. Bahkan, melalui program universal health coverage (UHC), bayi yang baru lahir sudah terlindungi asuransi.

ADVERTISEMENT

"Jadi program UHC ini kami buat untuk menyasar seluruh masyarakat, bahkan bayi yang baru lahir. Dengan perlindungan kesehatan, maka mampu memberikan efek positif bagi sektor lainnya," jelasnya.

Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah stunting. Pasalnya, wilayah di Kabupaten Sumenep bukan hanya daratan, tetapi ada juga kepulauan.

"Pencegahan dan penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja, membutuhkan komitmen dan kerja keras seluruh pihak, mengingat kondisi geografis dan faktor sosial masyarakat yang kompleks di Kabupaten Sumenep," pungkasnya.

Lihat juga Video 'Jokowi Temukan Anggaran Stunting Dipakai Untuk Perjalanan Dinas':

[Gambas:Video 20detik]



(prf/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads