4 Hal Diketahui soal Paskibraka Nasional asal Sultra Mendadak Diganti

4 Hal Diketahui soal Paskibraka Nasional asal Sultra Mendadak Diganti

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Jul 2023 16:31 WIB
Heboh soal Paskibraka Nasional mendadak diganti. Doni Amansa, siswa asal Sulawesi Tenggara batal jadi Paskibraka Nasional. Diduga, ia diganti oleh anak polisi.
Ilustrasi (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Penjelasan Kesbangpol Sultra

Kesbangpol Sultra memberikan tanggapan terkait informasi Paskibraka Nasional yang mendadak diganti. Kepala Kesbangpol Sultra Harmin menyebut tidak ada peserta yang tiba-tiba batal setelah pengumuman lolos Paskibraka Nasional.

"Tidak ada (mengganti). Proses seleksi ini dilakukan panitia seleksi (pansel) sudah sesuai mekanisme dan transparan," kata Harmin kepada detikcom, Sabtu (15/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harmin mengungkapkan proses seleksi Paskibraka Nasional berbasis online dan ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Dia menegaskan bahwa tidak ada kecurangan selama proses seleksi berlangsung.

"Seleksinya menggunakan sistem online dan kalau nilai rendah langsung merah," katanya.

ADVERTISEMENT

Harmin menyebutkan proses seleksi di tingkat provinsi diikuti 75 pelajar dan 52 di antaranya dinyatakan lolos. Setelah itu, mereka disaring kembali oleh panitia dan diperoleh 4 nama terbaik.

Empat nama terbaik tersebut secara resmi diumumkan pada Rabu (17/5) sekitar pukul 22.00 Wita. Mereka adalah Doni Amansa utusan SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Nadira Syalvallah utusan SMA Negeri 2 Baubau, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani utusan SMA Negeri 1 Baubau.

"Dari 52 nama itu luluslah 4 terbaik dan diumumkan, tapi tidak ada perangkingan (saat diumumkan)," terang Harmin.

Harmin mengatakan belum ada perangkingan saat pengumuman karena surat keputusan gubernur Sultra terkait penetapan dua pelajar terbaik dan akan mewakilkan Sultra belum dikeluarkan. Panitia pun menunggu SK dari Gubernur Sultra Ali Mazi.

"Karena kita menunggu surat keputusan gubernur untuk kita umumkan resmi melalui SK," ujarnya.

Menurut Harmin, keluarga Doni dan pendampingnya dari Kabupaten Konawe salah persepsi saat pengumuman 4 besar terbaik. Ia mengaku saat mengumumkan nama waktu itu sesuai abjad, bukan nilai.

"Yang dipersepsikan pendamping Konawe Doni disebut pertama sudah dia nomor 1, itu tidak. Kita umumkan berdasarkan abjad. Itu sudah disampaikan bahwa di antara 4 ini akan diterima 2 terbaik," ungkapnya.

"Disampaikan waktu itu tidak ada rangking 1 dan 2, inti atau cadangan. Tidak ada (sampaikan inti dan cadangan), itu fitnah (dituduh sampaikan inti dan cadangan)," lanjutnya.

Ia memastikan hasil keputusan pimpinan yang mengacu pada nilai akhir dari keempat terbaik itu memutuskan Nadira Syalvallah dan Wiradinata Setya Persada yang lolos mewakili Sultra pada Paskibraka Nasional.

"Saya minta maaf, sampai depan presiden pun saya akan tanggungjawab, karena tidak ada permainan. Demi Allah, demi Rasulullah, tidak ada permainan. Saya jamin tidak ada permainan," tegasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads