Dubes Zuhairi Minta Mahasiswa RI Turut Jadi Agen Moderasi Beragama

Laporan dari Tunisia

Dubes Zuhairi Minta Mahasiswa RI Turut Jadi Agen Moderasi Beragama

Dwi Andayani - detikNews
Senin, 17 Jul 2023 18:46 WIB
Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi dalam sambutannya di acara Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika, di Tunisia, Afrika Utara, Senin (17/7/2023).
Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi saat memberikan sambutan. (Dwi Andayani/detikcom)
Tunis -

Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi meminta mahasiswa RI turut menjadi agen moderasi beragama. Zuhairi menilai moderasi beragama merupakan hal yang penting.

"Kenapa moderasi beragama sangat penting, karena Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman adalah takdir bagi Indonesia karena ada Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu," kata Zuhairi dalam sambutannya dalam acara Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika di Tunisia, Afrika Utara, Senin (17/7/2023).

Zuhairi menilai pemahaman terkait moderasi beragama perlu disebarluaskan di berbagai semua kalangan. Sebab, menurutnya, moderasi beragama dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak mudah mengatakan kafir kepada agama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia itu adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan Nahdlatul Ulama mengeluarkan fatwa haram hukumnya menggunakan kalimat kafir untuk saudara-saudara nonmuslim. Jangan sampai mahasiswa Timur Tengah pulang ke Indonesia mengkafirkan, kalau kamu mengkafirkan sebaiknya kembali lagi," ujar Zuhairi.

Menurut Zuhairi, tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Sebab, dia mengatakan moderasi beragama adalah implementasi dari Pancasila.

ADVERTISEMENT

"Moderasi beragama adalah implementasi Pancasila, ada gotong royong di dalamnya, yaitu kerja sama dengan orang lain," tuturnya.

Zuhairi mengatakan bangsa Indonesia dibangun oleh kaum muda. Ia mencontohkan para pendiri bangsa adalah pemuda yang membangun Indonesia dengan semangat dan gagasan yang konstruktif.

"Bung Karno menulis gagasan besar di usia 20 tahun karena itu gunakan masa muda untuk masa depan kalian. Kalau kalian 10 tahun ini tidak berhasil, maka akan gagal ke depannya karena itu harus persiapkan diri dengan baik," katanya.

(dwia/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads