Laksamana bintang 4 itu cuma menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh TNI tidak sampai setahun sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo Desember tahun lalu.
Padahal, menurut Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres),SidartoDanusubroto, Yudo merupakan perwira dan pimpinan TNI yang punya prestasi gemilang dalam menjaga keamanan di Tanah Air. Laksamana Yudo Margono dikenal sebagai Bapak Infrastruktur Angkatan Laut (pembangunan kolam renang messing dan sarpras pendidikan dan latihan), Panglima Budayawan (memajukan wayang kulit dan kearifan lokal ), Panglima perang COVID-19 (kiprah sejak awal COVID-19 masuk Tanah Air sampai masa pandemi berakhir ).
"Sejauh yang saya ketahui pak Yudo orang yang sangat baik dan cakap dalam memimpin TNI," kata Sidarto dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).
Meski begitu, masa jabatan Yudo sebagai Panglima TNI bakal berakhir tak lebih dari 4 bulan lagi. Sementara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga akan menanggalkan jabatannya pada bulan yang sama.
"Semua tergantung Presiden, kalau tidak ada pergantian KSAD dan KSAU yang juga akan pensiun Maret 2024, maka KSAL paling berpeluang karena masih 2 tahun pensiun. Tapi tentunya semua tergantung Presiden," ungkap mantan KSAL Laksamana TNI (Purn.) Bernard Kent Sondakh.
Bernard juga menegaskan bahwa tak ada aturan baku yang menyebut bahwa Panglima TNI harus berasal dari matra darat kala menghadapi masa transisi kekuasaan. Bila nantinya Presiden Joko Widodo memilih panglima TNI dari Angkatan Darat atau Angkatan Udara, imbuh Bernard, maka pergantian KSAD dan KSAU akan dipercepat sebelum Yudo pensiun.
"Itu hak prerogatif Presiden, tentu berdasarkan pertimbangan situasi negara utamanya kita akan berada di masa Pilpres, masa kampanye, pencoblosan dan perhitungan suara yang harus dijalankan dengan penuh kedamaian," tambah Bernard.
Lihat Video 'Panglima TNI Respons Ancaman Egianus Kogoya Tembak Pilot Susi Air 1 Juli':
(akd/ega)