Jakarta - Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini para ahli geologi sebagai
mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari dalam tanah. Keyakinan itu didasarkan hasil penelitian selama sebulan.Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan semburan lumpur itu akan berhenti atau justru semakin membesar."Ini adalah
mud volcano, bisa membesar bisa mengecil, tapi tidak ada yang dapat memastikan kapan berhentinya," kata Ketua Tim Peneliti Lumpur Lapindo Edy Sunardi di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (25/9/2006).Edy yang juga bergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia menuturkan, dari hasil penelitian yang dilakukannya bersama 20 ahli geologi lainnya, termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio Avmanov, diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9 juta tahun.Pembentukan lumpur tersebut diendapkan pada lingkungan laut dangkal. Hasil sinar X menunjukkan, lumpur terdiri dari mineral, albit, kaolinit, paragonit dan halit. "Tidak ditemukan zat kimia yang membahayakan," katanya.
(umi/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini