Kakek Ngadenin Cerita Awal Rumahnya Terimpit Hotel: Akses Cuma Lewat Got

Kakek Ngadenin Cerita Awal Rumahnya Terimpit Hotel: Akses Cuma Lewat Got

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 15 Jul 2023 13:13 WIB
Rumah terhimpit hotel di Bekasi
Rumah terimpit hotel di Bekasi (Fadil/detikcom)
Jakarta -

Kakek Ngadenin (63) di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, sejak awal tidak mengetahui rumahnya bakal terimpit hotel. Dia mengaku tidak ada informasi soal rencana pembangunan hotel yang berakhir menutup akses jalan rumahnya.

"Tadinya jalan itu sudah diwakafkan untuk masyarakat. Akhirnya dijual dan dibeli hotel. Akhirnya dibangun setinggi kurang lebih 15 meter, kita dikurung, dikotak. Akhirnya kita nggak bisa keluar masuk. Satu-satunya jalan kita itu harus melewati got," kata Ngadenin kepada detikcom di rumahnya, Jalan Jatiwaringin Raya, Pondok Gede, Bekasi, Sabtu (15/7/2023).

Padahal, saat ingin membeli rumah, Ngadenin menjelaskan perjanjian awal dengan si pemilik tanah jalan tersebut merupakan tanah wakaf. Tapi akhirnya dijual ke pihak Hotel tanpa bicara lebih dulu kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan itu dijual secara diam-diam, padahal saya sudah jelaskan (waktu itu) saya mau beli rumah di situ tapi jalannya bagaimana? Jalan sudah diwakafkan. Awal mula perjanjian seperti itu, tapi kemudian malah (jalannya) dijual ke pihak hotel," ujar Ngadenin.

Setelah pemberitaan rumahnya yang terimpit hotel ramai, pihak Camat Pondok Gede pun turun tangan dengan melakukan mediasi antara Ngadenin dan pengelola Hotel. Saat ini Ngadenin pun berharap saran Camat dapat dilakukan oleh pemilik hotel untuk bisa menemukan jalan terbaik di antara keduanya.

ADVERTISEMENT

"Ya semoga pemilik Hotel bisa ke sini, ketemu, seperti saran Pak Camat saat mediasi," ungkap Ngadenin.

Setelah meninggalkan rumahnya 3 tahun lalu, Ngadenin sekarang tinggal di warung satenya, yang tak jauh dari rumah, bersama istrinya Nurhidayati (55) dan anaknya Rilo Pambudi (23). Segala aktivitasnya pun dilakukan di warung satenya.

"Ya sekarang tinggal di sini, di warung," ucapnya.

Sebelumnya, Ngadenin juga menerangkan dari awal dirinya sama sekali tidak tahu seperti apa pembangunan yang dicanangkan pihak hotel. Padahal, menurutnya, sebagai warga yang terdampak, dirinya merasa harus dilibatkan.

"Total saat pembangunan tidak ada berita apa-apa dan tidak ngomong apa pun, dari beli tanah. Katanya kan menurut agraria atau BPN ya itu kan ngukur dan harus tahu dengan lingkungan katanya. Saya sih nggak tahu hukum ya, cuma katanya saja. Tapi tuh total membangun saya dari awal sama sekali tidak (diberi) tahu," terang Ngadenin.

Sebagai informasi, di sekitar rumah Ngadenin yang terimpit hotel, terdapat tiga rumah. Namun, salah satu rumah tersebut akhirnya 'tukar guling' alias menerima tawaran pindah rumah dari pihak hotel ke kawasan lain.

Lalu, sisa rumah Ngadenin dan Peni. Namun, karena rumah tersebut sulit aksesnya dan cukup bahaya, akhirnya mereka berdua pindah dari rumah itu.

Ngadenin saat ini tinggal di warung satenya yang tak jauh dari rumah bersama dengan istrinya. Ia sudah tinggal di warungnya ini selama 3 tahun.

Simak juga 'Saat Kondisi Rumah Tua Terjepit Apartemen Mewah di Tanah Abang':

[Gambas:Video 20detik]



(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads