Akses tangga di area integrasi Halte TransJakarta dan Stasiun MRT Bundaran HI dikeluhkan karena tinggi dan bikin capek. Pihak TransJakarta merespons keluhan tersebut.
Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR TransJakarta Wibowo mengatakan halte TransJakarta dengan Stasiun MRT Bundaran HI sudah terintegrasi. Warga yang hendak berpindah moda transportasi tidak perlu menyeberang atau keluar dari halte.
"Jadi dulu kan kalo misal naik TJ terus naik MRT kan harus keluar dulu nyeberang. Sekarang kan bisa langsung ke MRT dari TJ dengan lewat tangga itu," kata Wibowo saat dihubungi detikcom, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wibowo menambahkan, saat ini, hanya ada tangga sebagai akses pintu stasiun MRT Bundaran HI di Halte TransJakarta Bundaran HI. Tidak ada eskalator ataupun lift yang menjadi akses pintu keluar-masuk stasiun dan halte Bundaran HI.
"Sekarang kan udah ada tangga, nanti yang lain akan kita informasikan," imbuhnya.
Warga Harap Ada Eskalator
Yanti (55) mengaku halte Bundaran HI yang menghubungkan dua moda transportasi berbeda membuatnya nyaman. Namun Yanti turut mengeluh soal tangga pada pintu keluar-masuk MRT di halte Bundaran HI yang terlalu tinggi.
Diketahui, Halte TransJakarta berada di atas sementara Stasiun MRT berada di bawah. Dua kawasan itu dihubungkan oleh tangga. Kondisi tangga curam dan memiliki 60 anak tangga.
"Nyaman sekali," kata Yanti.
"Enak sih nggak harus nyeberang, cuma yang seumuran dengan saya agak susah," sambungnya.
Yanti berharap halte Bundaran HI khususnya akses pintu keluar-masuk Stasiun MRT Bundaran HI dapat ditambah menggunakan lift atau eskalator. Menurutnya, tangga yang menjadi akses pintu keluar-masuk stasiun MRT sangat tinggi.
"Ngos-ngosan, harusnya ada eskalator atau lift ya, soalnya tangganya tinggi banget," pungkasnya.
Simak juga 'TransJ Uji Coba Rute Kalideres-Bandara Soetta':