Calon Siswa SMP Jalur Zonasi Kota Bogor yang Palsukan Alamat Jadi 297 Orang

Calon Siswa SMP Jalur Zonasi Kota Bogor yang Palsukan Alamat Jadi 297 Orang

M Sholihin - detikNews
Selasa, 11 Jul 2023 13:58 WIB
Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bogor Dedie A Rachim (M Sholihin/detikcom)
Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bogor Dedie A Rachim (M Sholihin/detikcom)
Bogor -

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkap jumlah calon siswa SMP negeri di Kota Bogor jalur zonasi yang akan didiskualifikasi bertambah menjadi 297 orang. Para calon siswa diduga memanipulasi data kependudukan ketika mendaftar melalui PPDB online.

"Jadi per kemarin, tim verifikasi PPDB Pemerintah Kota Bogor menindaklanjuti hasil temuan di lapangan. Ada 297 calon siswa yang kemungkinan akan kita diskualifikasi dari keikutsertaannya dalam PPDB online jalur zonasi," kata Dedie ditemui di Balai Kota Bogor, Selasa (11/7/2023).

Dedie menyebut 297 calon siswa tersebut diduga memanipulasi perpindahan domisili hingga memalsukan dokumen. Pemkot Bogor akan melakukan evaluasi hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menyangkut adanya permasalahan di administrasi, terutama pada proses perpindahan (alamat) yang tidak proper ya. Juga ada beberapa yang masuk dalam (kategori) pemalsuan dokumen, tapi ini masih akan kita dalami yang soal pemalsuan dokumen," kata Dedie.

"Jadi kita masih akan melakukan evaluasi, mungkin siang atau sore ini. Kalau akhir dari keseluruhan pemetaan memang belum selesai. Jadi itu yang masih kita dalami, jadi siang atau sore hari ini, mungkin kita akan mendapatkan hasil yang komprehensif, yang bisa kita bawa sebagai usulan kepada Pak Wali Kota (Wali Kota Bogor Bima Arya) untuk diambil keputusan finalnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dedie meminta calon siswa di luar zonasi tidak memaksakan diri dan melakukan pelanggaran demi masuk sekolah favorit.

"Kemudian, ke depan, memang beberapa sekolah yang lokasinya itu di luar permukiman, seperti titik yang kemarin disidak oleh Pak Wali Kota dan juga dianggap sebagai sekolah favorit, perlu dilakukan sedikit treatment atau sedikit semacam pengambilan kebijakan yang sifatnya diskresi agar pemenuhan jumlah siswa di sekolah tersebut bisa terpenuhi," kata Dedie.

"Misalnya kalau untuk sekolah di luar permukiman bisa dialokasikan jumlah untuk misalnya jalur prestasi, (jalur) afirmasi, bina lingkungan, dan tentunya zonasi itu jadi kategori keempat. Itu yang sedang kami coba untuk carikan solusinya dalam waktu yang tidak lama," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap ada 155 calon siswa SMP yang mendaftar melalui jalur zonasi menggunakan data kependudukan palsu. Sebanyak 155 calon siswa akan didiskualifikasi.

"Nanti nama-nama pendaftar yang terbukti tidak ditemukan namanya di lapangan, di domisili yang didaftarkan, maka nama itu akan dikeluarkan. Sekali lagi, nama itu akan dikeluarkan dari pendaftaran PPDB. Otomatis nama yang di bawahnya akan naik ke atas," kata Bima dalam konferensi pers terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online Kota Bogor, Minggu (9/7/2023).

Bima meminta agar 155 calon siswa yang diduga menggunakan data palsu mencari sekolah lain. Bima memastikan tidak ada siswa lain yang terzalimi.

"Iya, langsung out. Secara sistem akan hilang namanya. Silakan mereka mendaftar ke swasta," kata Bima.

Simak juga 'Saat Cak Imin soal Kontroversi PPDB Sistem Zonasi: Penyakit Memprihatinkan':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads