Halte TransJakarta dan Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, telah terintegrasi. Warga pengguna transportasi publik merasa senang, tapi berharap ada tambahan eskalator untuk mempermudah.
Fafa (35) mengaku terbantu oleh kemudahan akses perpindahan antar dua moda transportasi tersebut.
"Mudah sih, jadi gampang, aksesnya gampang, terus nggak usah susah-susah lagi. Jalannya udah keliatan langsung, terintegrasinya emang enak banget sih. Nyampe langsung tinggal masuk dari stasiun ke halte," ungkap Fafa kepada detikcom di Halte Bundaran HI, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fafa merupakan warga Benhil yang naik MRT dari arah Lebak Bulus menuju MRT Bundaran HI. Selanjutnya, Fafa berganti moda transportasi bus TransJakarta menuju Monas.
"Saya dari Benhil naik MRT Lebak Bulus terus ke MRT HI. Kita mau ke Monas makanya naik bus TransJakarta dulu," kata Fafa.
Meski begitu, Fafa, yang pergi bersama dua anaknya, mengatakan cukup kesulitan dengan akses MRT Bundaran HI menuju halte Bundaran HI. Hal itu karena hanya ada satu akses, yaitu tangga saja.
"Paling penambahan untuk jalan dari sini (stasiun MRT) tangga aja. Kalo misal pake eskalator atau lift lebih lengkap aja dan nggak perlu capek-capek naik tangga,"imbuhnya.
Senada dengan Fafa, Yanti (55) mengaku halte Bundaran HI yang menghubungkan dua moda transportasi berbeda membuatnya nyaman. Namun Yanti turut mengeluh soal tangga pada pintu keluar-masuk MRT di halte Bundaran HI yang terlalu tinggi.
"Nyaman sekali," kata Yanti.
"Enak sih nggak harus nyebrang, cuma yang seumuran dengan saya agak susah," sambungnya.
Yanti berharap halte Bundaran HI khususnya akses pintu keluar-masuk Stasiun MRT Bundaran HI dapat ditambah menggunakan lift atau eskalator. Menurutnya, tangga yang menjadi akses pintu keluar-masuk stasiun MRT sangat tinggi.
"Ngos-ngosan, harusnya ada eskalator atau lift ya, soalnya tangganya tinggi banget," pungkasnya.
(aik/imk)