Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik pengembalian 472 artefak bersejarah ke Indonesia oleh Pemerintah Belanda. Adapun 472 benda bersejarah tersebut terdiri dari 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya seni.
Pengembalian benda-benda bersejarah tersebut berlangsung di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, di mana Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Pendidikan Tinggi Hilmar Farid.
Puan mengatakan seluruh peninggalan sejarah bangsa dan negara yang berada di negara lain harus dikembalikan ke Tanah Air. Namun, ia mengingatkan agar barang-barang bersejarah yang dikembalikan dapat dipelihara dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah seharusnya peninggalan sejarah kembali ke ibu pertiwi. Ini merupakan warisan yang harus kita jaga dan perjuangkan bersama, agar anak cucu kita nanti bisa melihat bagaimana sejarah bangsa ini terbentuk," kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).
"Jaga dan rawat barang-barang peninggalan sejarah yang kembali ke Tanah Air dengan semaksimal mungkin di museum-museum dalam negeri. Jangan hanya diminta untuk dikembalikan, tapi tidak dipelihara," imbuhnya.
Terkait hal ini, Puan mengapresiasi niat baik Pemerintah Belanda yang telah mengembalikan harta karun milik Indonesia. Ia menyebut hal ini merupakan kedua kalinya peninggalan sejarah era Belanda dikembalikan.
Pada tahun 1977, Pemerintah Belanda telah mengembalikan 235 artefak yang merupakan rampasan Belanda saat Perang Lombok 1894. Adapun benda-benda tersebut antara lain keris, benda pusaka dan kitab Negarakertagama.
"Saya mengapresiasi niat baik yang terus dilakukan oleh Pemerintah Belanda. Ini juga menunjukan hubungan kedua negara terjalin dengan sangat erat. Ini juga menjadi bukti kita telah mengesampingkan historis ke belakang," jelas Puan.
Mantan Menko PMK ini pun mendorong pemerintah untuk terus mengumpulkan peninggalan sejarah Indonesia lainnya. Salah satunya kerangka manusia purba Jawa yang ditemukan oleh paleoantropolog Belanda Eugene Dubois di sekitar Jawa Timur pada periode 1890-an.
"Langkah persuasi harus terus dikedepankan supaya kita bisa mendapatkan bukti peradaban kehidupan masa lalu bangsa kita," paparnya.
"Saya terus mendorong setiap langkah yang dilakukan Pemerintah dalam mengumpulkan benda-benda bersejarah yang masih ada di negara lain. Benda bersejarah yang akan dikembalikan adalah bukti khazanah kekayaan budaya yang ada di nusantara," lanjutnya.
Puan menyampaikan saat ini kerangka manusia purba masih disimpan di museum Pusat Keragaman Hayati di Kota Leiden. Namun, Belanda masih belum menyerahkan dengan alasan kerangka tersebut tidak akan ditemukan tanpa inisiatif dan jasa Dubois.
Meski demikian, DPR menghargai upaya Pemerintah Belanda yang terus menunjukkan niat baik kepada bangsa Indonesia. Terlebih beberapa waktu lalu, Pemerintah Belanda juga telah mengakui Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sebelumnya, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia bukan tanggal 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1945 berdasarkan Perjanjian Roem-Van Roijen. Puan pun berharap itikad baik ini dapat semakin mempererat hubungan kedua negara.
"Niat baik yang terus dilakukan Belanda akan memiliki dampak bagi kerja sama Indonesia dan Belanda serta meningkatkan hubungan diplomatik yang berlandaskan asas kekeluargaan," jelasnya.
Puan mengungkapkan kedekatan Indonesia dengan Belanda merupakan juga dipicu oleh fakta bahwa kedua negara terikat secara historis dan budaya.
"Hubungan Indonesia-Belanda sejak dulu telah memasuki beberapa fase yang akhirnya dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak warga Indonesia dan Belanda yang menyadari persamaan budaya dan sejarah yang bisa saling mempersatukan," sebutnya.
Selain itu, banyak warga Indonesia dan Belanda menemukan mereka memiliki jejak nenek moyang yang sama. Apalagi banyak warga Indonesia yang memiliki leluhur dari Belanda melalui pernikahan campuran atau ikatan keluarga yang terjalin selama masa penjajahan.
Puan menambahkan, tak sedikit pula warga Belanda yang menemukan jejak leluhur dari Indonesia melalui kolonisasi dan kontak budaya yang terjalin selama berabad-abad. Menurutnya, fenomena seperti ini dapat dimanfaatkan untuk hal yang positif.
"Hubungan yang semakin erat antara sebagian. warga Indonesia dan Belanda berkat nenek moyang yang sama menandai langkah positif dalam membangun pemahaman dan kerjasama lintas budaya," ucapnya.
Puan berharap kedekatan historis kedua negara dapat memunculkan kekuatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak, terutama bagi generasi muda Indonesia dan Belanda.
"Saya berharap kedekatan Indonesia dan Belanda akan terus berlanjut. Baik dalam bidang kerja sama, investasi, pertukaran budaya dan hubungan masyarakat hingga akhirnya menghasilkan keuntungan bagi kedua negara," tutupnya.
Simak juga Video 'Jokowi soal Belanda Akui Kemerdekaan RI: Impact-nya ke Mana-mana':