Tiga bocil alias 'bocah cilik' terekam kamera melempari KRL yang sedang melaju di Kota Depok. KAI Commuter berencana melaporkan mereka ke pihak kepolisian.
"Kami mohon kepada warga sekitar rel untuk tidak melakukan pelemparan karena sangat membahayakan. Kami tidak segan-segan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak yang berwajib," kata Leza Arlan selaku External Relations and Corporate Image Care Manager KAI Commuter, kepada detikcom, Senin (10/7/2023).
Leza mengonfirmasi pihaknya akan melaporkan peristiwa itu ke polisi. Meski demikian, KAI Commuter perlu menghimpun informasi terlebih dahulu. Kejadian tersebut berlangsung di persinyalan masuk Stasiun Depok Baru. Akibat pelemparan batu tersebut, kaca gerbong rusak. Beruntung, tidak ada korban luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat aksi vandalisme tersebut terdapat tiga jendela kaca yang pecah," kata Leza.
KAI Commuter sangat menyayangkan vandalisme itu. Perilaku tersebut dapat mengganggu kelancaran perjalanan Commuter Line, merusak sarana, serta mengancam jiwa pengguna yang ada dalam gerbong.
"Larangan pelemparan terhadap kereta api juga telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan/atau tidak berfungsinya Prasarana dan Sarana Perkeretaapian," kata Leza.
Peristiwa ini dilaporkan oleh akun Twitter Jalur5 Community (@jalur5_) pada pukul 13.34 WIB tadi, detikcom telah mendapat izin akun tersebut untuk turut memberitakan peristiwa ini.
"Hari ini (10/7) seseorang memergoki aksi lempar batu ke KRL @commuterline JR 205-59+34 New Livery di sekitar Kemiri Muka, Depok. Perlu diingat saat ini KAI Commuter kekurangan armada berdinas, sehingga pelemparan batu dapat berakibat KRL menjadi 'chaos'," cuit Jalur5 Community.
Lihat juga Video 'Kaca KRL Berlubang Dikaitkan Suara Tembakan, Polisi: Bukan Peluru Nyasar':