Korban Masih Hidup saat Dibuang
Mayat DL (20) meninggal karena lemas terendam air. Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha menjelaskan ada luka benturan pada tubuh korban. Namun, luka itu bukan penyebab kematian korban.
"Luka di bagian kepala akibat benturan, kematian akibat lemas terendam air," kata Rizkika, Minggu (9/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil autopsi, korban masih hidup saat dibuang ke ke irigasi sawah. Namun, karena terendam air dalam keadaan terbungkus karung, korban lemas dan meninggal.
"Iya (masih bernyawa saat dibuang)," ujar Rizkika.
Korban Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
Ibu korban, Sulastri (45) mengatakan Desy Lailatul (DL) hilang sejak Kamis (6/7). Pada Rabu (5/7), suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Usai mengantarkan, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih.
![]() |
Meski suami istri, Suprapto dan Sulastri tidak tinggal serumah. Di rumah Ngadiluwih, Sulastri tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.
Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto menjemput Sulastri. Namun, saat tiba di rumah Ngadiluwih, Desy hilang. Sulastri menanyakan keberadaan Desy ke Suprapto pada Kamis (6/7) pagi. Suprapto mengatakan jika Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan.
Teka-teki Ayah Ikut Hilang
Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto karena Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat.
"Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).
Pada Kamis (6/7) pagi itu juga, Suprapto mengemasi baju-baju milik Desy. Dia menyebut baju-baju itu diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Setelah itu, Suprapto dan Desy hilang tak ada kabarnya.
(kny/jbr)