Sejumlah mahasiswa program studi exchange Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) Malang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang. Para mahasiswa warga negara asing (WNA) itu terseret ombak saat sedang bermain di tepian pantai.
Sebanyak lima orang terseret ombak sempat dinyatakan hilang. Dua di antaranya berhasil diselamatkan. Berikut sederet fakta kejadian yang dirangkum detikcom tentang WNA mahasiswa program pertukaran FK UB yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang:
1. Bermula dari Tur ke Pantai Jembatan Panjang
Dilansir detikJatim, mahasiswa WNA yang hilang terseret ombak itu merupakan peserta tur FK UB Pantai Jembatan Panjang berada di Desa Sumber bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Mereka terseret ombak saat sedang bermain di tepian pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rombongan mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Kedokteran mengadakan tur, sekitar 29 mahasiswa. Ada 17 WNA dan 12 WNI. Mereka (WNA) dari berbagai negara, khususnya dari Eropa seperti Swiss, Prancis, Spanyol, dan beberapa negara lain," ujar Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo, dilansir detikJatim, Sabtu (8/7/2023).
2. Lima Orang Terseret Ombak: 2 Selamat-3 Hilang
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/7/2023) pagi. Dua mahasiswa asing terseret ombak Pantai Jembatan Panjang itu bernama Jana Olivia Soland (24) asal Swiss dan Ana Brieva Ramirez (24) asal Spanyol. Satu di antaranya berhasil selamat.
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo menjelaskan bahwa rombongan tersebut tiba di pantai itu pada Jumat (7/7/2023) sekitar pukul 17.30 WIB. Selain itu ada 3 orang guide dari agen travel yang turut terseret ombak dan hilang saat berupaya melakukan pertolongan kepada dua WNA itu.
3. Identitas 2 Korban Selamat dan 3 Orang Hilang
Para korban terseret ombak yang telah ditemukan selamat adalah M Ruspandi (24) alias Pendik yang merupakan seorang tour guide dan Ana Brieva Ramirez (24) WNA asal Spanyol peserta program study exchange di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sementara itu, masih ada tiga orang korban hilang yang belum ditemukan dan masih dicari hingga saat ini. Dua di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) bernama Bayu dan Made Indra, sedangkan satu lainnya adalah WNA asal Swiss bernama Jana Olivia.
![]() |
4. UB Komunikasi dengan Kedubes Swiss dan Spanyol
Pihak Universitas Brawijaya (UB) telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Swiss dan Spanyol. Komunikasi itu dilakukan untuk menyampaikan kabar yang menimpa 2 mahasiswa asing program study exchange yang terseret ombak Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang.
"Dua WNA asal Swiss dan Spanyol itu merupakan mahasiswa yang mengikuti study exchange sejak 3 Juli 2023 hingga 28 Juli 2023 mendatang," ujar Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah PhD, dilansir detikJatim, Sabtu (8/7/2023).
"Dari International Office UB sudah menelpon masing-masing kedutaan dari warga negara tersebut, kami segera mengirimkan official letter ke masing-masing kedutaan," sambungnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya
5. Proses Pencarian 3 Korban Hilang Masih Dilakukan
Sementara itu, pihak Tim SAR sampai saat ini masih terus melakukan pencarian 3 korban terseret ombak Pantai Jembatan Panjang lain yang belum ditemukan. Pencarian dilakukan dengan menyisir di kawasan sekitar pantai tempat korban terseret ombak.
"Kita turunkan 1 tim laut berisi 4 personel menggunakan 1 unit perahu Jukung, karena perahu itu saja yang bisa digunakan untuk penyisiran di laut. Perahu karet pun karena terkendala medan dan ombak yang cukup besar tidak bisa digunakan," kata Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi seperti dilansir detikJatim.
"Ombak besar memang menjadi kendala saat pencarian. Di sini sudah diberi warning bagi yang ada di bibir pantai, bahkan nelayan tidak berani melaut untuk sepekan karena cuaca tidak menentu dan cepat berubah," sambungnya.
6. Pengakuan Mahasiswa Asing Bertahan Diri 26 Jam
Mahasiswa asing asal Spanyol program study exchange FK UB bernama Ana Brieva Ramirez (24) berhasil ditemukan selamat. Perempuan yang baru kuliah di Malang pada 3 Juli 2023 itu berhasil selamat usai 26 jam pencarian. Ana terseret ombak hingga terdampar di Pantai Bantol.
Anggota Pengmas FK UB dr Aurick Yudha Nagara menceritakan, Ana saat itu memang ditelan ombak ganas. Dia berupaya menyelamatkan diri dengan cara menjaga ketenangan dan berpegangan pada papan surfing agar tidak tenggelam.
"Ana mengaku dirinya selamat setelah berenang ke tepi pantai yang tak berpenghuni dan berusaha untuk bertahan hingga menjelang matahari terbit dengan membuat lubang pasir untuk ditiduri dan selama semalam dia tidur di pantai tersebut," ujar Aurick, dilansir detikJatim, Minggu (9/7/2023).
![]() |
7. Kisah Ana Lima Jam Berjalan Cari Pertolongan
Setelah tertidur, pada keesokan harinya Ana berusaha mencari pertolongan dengan menyusuri kalam setapak kecil yang ada di Pantai Bantol. Setelah kurang lebih lima jam berjalan dia akhirnya bertemu seorang warga dan diarahkan menuju posko.
Ketika sampai di posko Ana mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis yang ada di lokasi. Tak berselang lama dirinya dibawa menuju Puskesmas Bantur untuk mendapatkan perawatan di bantu dr dari FK UB.
"Kami melanjutkan pemeriksaan dan perawatan saat di Puskesmas Bantur karena dehidrasi sedang dan perawatan luka yang dialami oleh Ana. Ketika kondisi (ana) mulai membaik ia dilarikan ke RS UB untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Audrick.