Pengelola Ajukan Ada Skybridge Agar Pasar Tanah Blok G Ramai Lagi

Pengelola Ajukan Ada Skybridge Agar Pasar Tanah Blok G Ramai Lagi

Antara News - detikNews
Senin, 10 Jul 2023 10:33 WIB
Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang memprihatinkan (Belia/detikcom).
Foto: Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang memprihatinkan (Belia/detikcom).
Jakarta -

Pengelola Pasar Tanah Abang menjelaskan blok G lantai dua dan tiga kosong karena kawasan tersebut tidak mempunyai jembatan (skybridge) yang menghubungkan dengan Stasiun Tanah Abang. Kondisi itu menyulitkan pengunjung yang menggunakan transportasi umum.

"Saat ini yang terkoneksi itu skybridge (jembatan layang) dari stasiun ke blok F, A, dan B," kata Manajer Unit Pasar Tanah Abang, Muhammad Yamin, seperti dilansir Antara, Senin (10/7/2023).

Yamin menjelaskan semula pedagang yang berada di lokasi itu pernah dipindahkan ke blok G lantai 2 dan 3 oleh Gubernur DKI Jakarta yang ketika itu dijabat Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemindahan itu dilakukan lantaran para pedagang memadati sepanjang jalan kawasan Tanah Abang. Namun lambat laun para pedagang justru meninggal blok G lantaran jarang didatangi pengunjung.

"Pedagang kaki lima (PKL) yang ada di blok G lantai dua dan tiga itu tidak bertahan lama karena memang lalu lintas pengunjungnya agak kurang," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Saat ini, pihaknya tengah mengajukan pembangunan skybridge di gedung Blok G agar pengujung yang ada di gedung lain bisa meramaikan kawasan blok G.

"Sehingga seluruh kawasan yang ada di Tanah Abang ini kebagian pengunjung itu yang harapannya mendorong para pengunjung itu untuk berbelanja di dalam pasar," jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyebut penyebab utama pasar blok G Tanah Abang lantai dua dan tiga kosong lantaran Perumda Pasar Jaya tidak menindaklanjuti keluhan warga. Ismail mengaku keluhan para pedagang tentang buruknya pengelolaan pasar Tanah Abang telah masuk ke komisi B sejak tahun 2022.

Kala itu, para pedagang mengeluhkan kerapian, kebersihan, dan kondisi keamanan yang dinilai kurang sehingga membuat Pasar blok G Tanah Abang semakin sepi. Seiring berjalan waktu, kondisi sepi tersebut mulai dimanfaatkan beberapa warga untuk melakukan aktivitas yang berbau kriminal seperti mengkonsumsi minuman keras hingga sabu.

"Mereka melakukan kegiatan seperti itu akibat keluhan-keluhan sebelumnya kurang cepat mendapat respons dari Pasar Jaya," jelas Ismail.

Harapan Pedagang

Seorang pedagang Muhmin (70) mengatakan pembangunan skybridge Tanah Abang setidaknya berdampak pada kejayaan Blok G. Kini masyarakat lebih memilih berbelanja di skybridge dibandingkan di Blok G, yang terbengkalai.

Muhmin mengatakan beberapa tahun lalu Blok G masih ramai oleh lalu lalang masyarakat yang hendak berbelanja. Kini banyak kios yang tutup lantaran tidak adanya pembeli.

"(Skybridge) Berpengaruh banget. Iya, jadi pengunjung nggak ada, jadi pedagang nggak ada masukan. Butuh biaya hidup, jadi cari tempat lain," kata Muhmin saat ditemui di ruko miliknya, Minggu (9/7).

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tonton juga Video: Menikmati Echigoya Ramen di 'Little Tokyo' Blok M

[Gambas:Video 20detik]




Pria asal Pulo Gebang itu mengatakan berjualan di Blok G sejak 2005. Kurang lebih sudah 18 tahun dirinya menjadi saksi perubahan Blok G sejak masa kejayaan hingga kini tak terurus.

Muhmin menjual berbagai macam pakaian di kiosnya. Dulu, kata dia, pendapatannya bisa menutupi kebutuhan sehari-harinya, tapi kini tak jarang dirinya harus menombok lantaran tidak adanya barang terjual dalam satu hari.

"Pokoknya, untuk biaya hidup kecukupan. Kalau sekarang, untuk ongkos pulang pergi, nggak bisa, nggak dapet. Sering (sehari tidak dapat penghasilan) karena nggak ada pengunjung istilahnya," ujarnya.

Dia sempat berniat pindah, tapi dia terbentur modal. Dia mengaku harus membayar Rp 110 ribu dalam satu bulannya kepada pengelola Blok G. Dia meminta pemerintah dan pengelola membuat akses lebih mudah menuju Blok G sehingga masyarakat mudah berkunjung dan Blok G ramai kembali.

Penuturan serupa diungkapkan Wardi yang berjualan di sana sejak 2008. Wardi meneruskan orang tuanya berjualan di Blok G. Dia mengaku pendapatannya merosot.

"Pendapatan dulu bisa sehari sampai 400 ribu, sekarang mah boro-boro. Jomplang banget pokoknya dibanding dulu," imbuhnya.

Dia juga berharap akses di Blok G dibenahi. Dia berharap kejayaan Blok G beberapa tahun kemarin bisa kembali lagi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads