Kasus pembunuhan siswi SMK Andriana Yubelia Noven Cahya (18) di Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, masih terus diusut. Di mata keluarga, Andriana Noven dikenal sebagai anak yang memiliki impian besar. Noven pernah bercita-cita kuliah di Jerman demi menjadi desainer.
Keluarga besar pasangan suami istri, Yohanes Bosco Wijanarko dan Cornelia Lucia, merasakan kehilangan mendalam atas perginya putrinya itu. Siswi SMK Baranangsiang, Bogor, itu tewas mengenaskan. Korban ditusuk seseorang.
Terngiang di benak Yohanes soal keinginan keras putri sulungnya itu untuk menjadi seorang desainer butik, meski ditawari pilihan pendidikan lain untuk masa depannya. "Itu pilihan dia sendiri, cita-citanya memang menjadi desainer dari awal kesukaannya menggambar. Hasil gambar dia memang bagus, lalu dia jalani sekolah di situ. Dia mulai tertarik desain butik," kata Yohanes kepada awak media di gedung Santo Yosep, Gereja Santo Petrus, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noven, panggilan korban, juga bercita-cita mengasah kemampuannya dengan mengambil studi desainer di Jerman setelah lulus SMK. Untuk keinginannya itu, Noven sudah berniat mempelajari bahasa Jerman.
"Keinginannya melanjutkan pendidikan ke luar negeri, kita kasih pilihan. Ditanya kira-kira mau ke mana, dia kekeh ingin ke Jerman. Bahkan dia mau kursus bahasa Jerman untuk mematangkan keinginannya itu," tutur Yohanes.
Mimpi Noven menjadi desainer dan sekolah ke Jerman itu pupus sudah. Mengenang keinginan Noven menjadi desainer, keluarga mengenakan pakaian hasil rancangan Noven ketika acara doa pemberkatan.
"Iya, pakaian yang dia kenakan adalah desain yang pertama dia bikin," Yohanes mengungkapkan.
Lihat juga Video 'Tangis Keluarga Sambut Jenazah Noven Siswi SMK Korban Penikaman':
Kasus Noven Mulai Menunjukkan Titik Terang
Polisi mulai menemukan titik terang terkait kasus pembunuhan Andriana Noven di Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat. Polisi menemukan petunjuk yang mengindikasikan ke pelaku.
"Sudah ada indikasi mengarah ke pelaku," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).
Namun polisi masih perlu alat bukti cukup untuk memastikan pelaku, sehingga penyelidikan masih terus dilakukan.
"Nah, ini untuk menjadikan dia sebagai pelaku atau kecurigaan kita, tentunya harus ada dua bukti permulaan yang cukup," ujarnya.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) kini kembali dilakukan dan saksi-saksi kembali diperiksa.
Satreskrim Polresta Bogor Kota menggelar olah TKP ulang di lokasi. Olah TKP dilakukan untuk mencari bukti dan petunjuk baru untuk mengungkap kasus kematian gadis yang akrab disapa Noven itu.
"(Olah TKP ulang) iya, itu kemarin, sifatnya pengecekan dan konsolidasi," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila kepada wartawan, Kamis (6/7).