Wali Kota (Walkot) Jakarta Selatan, Munjirin mengunjungi posko pengungsian korban kebakaran permukiman penduduk di Setiabudi, Jakarta Selatan di RPTRA Kebon Sawo. Munjirin akan mencari solusi atas kebutuhan para warga.
Sesampainya di lokasi, Munjirin tampak langsung menemui warga yang mengungsi. Dalam pengecekan itu dia turut mendengar berbagai cerita mulai dari keluhan hingga harapan dari para pengungsi.
"Tadi Alhamdulillah keluhannya ya pasti pakaian habis, buku habis, kemudian yang rata-rata itu," ujar Munjirin kepada detikcom, Sabtu (8/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari berbagai keluhan tersebut, kata Munjirin, pihaknya mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Dia mengklaim pemerintah kota telah bergerak cepat untuk mengakomodasi kebutuhan warga yang terdampak peristiwa kebakaran tersebut.
"Nanti coba kita carikan solusi agar mereka tetap yang sekolah bisa bersekolah, yang ganti baju bisa ganti," ucapnya.
"Kalau saya dari pemerintah kota, begitu kejadian, saya di grup langsung mengintruksikan sesuai dengan tupoksi masing-masing untuk bergerak," imbunya.
Munjirin terlihat memberikan sejumlah kasur bagi para pengungsi. Dia berharap meski masih di pengungsian warga dapat tidur dan beristirahat dengan layak.
Dia juga tampak berkeliling di lokasi pengungsian. Dia mengecek posko kesehatan hingga tenda layanan makanan.
Disisi lain dia juga berpesan kepada warga untuk mengutarakan segala keluhannya saat berada di pengungsian. Munjirin juga mengatakan, pihaknya masih akam turum untuk membersihkan sisa kebakaran dan melakukan trauma healing terhadap korban anak.
"Nanti saya mau liat lokasi, lokasinya posisinya kayak apa nanti kita coba berkoordinasi terus untuk mengurusi baik itu pengungsinya maupun nanti pascanya di lokasi. Harus kita bersihin dan sebagainya itu nanti kita kerahkan PPSU dari kelurahan-kelurahan terdekat untuk membantu," jelasnya.
"Nanti dari Sudin PPAPP saya intruksikan untuk turun. Itu setiap kejadian kebakaran SOP-nya pasti begitu," pungkasnya.
"Sekitar 20 rumah, 160 orang yang terdampak kira-kira. Untuk KK-nya kita belum hitung," kata Supriatna pada wartawan di lokasi, Jumat (7/7).
Dia mengatakan kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Mulanya Supriatna mendapat laporan dari warga, lalu ia melaporkan ke pemadam kebakaran.
"Kebakaran cepat membesar karena objek yang terbakar mayoritasnya bangunan semipermanen," ucapnya.