3. Asal usul harta karun
Harta karun tersebut berasal dari tempat yang berbeda. Sebagian besar berasal dari Lombok, sebagian lagi berasal dari Bali, dan ada yang berasal dari Jawa Timur, tempat kawasan sejarah Kerajaan Singasari. Namun barang-barang itu telah dijarah oleh pihak kolonial Belanda dari asal-usulnya.
Keterangan dari Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid) menggunakan istilah 'perampokan', 'paksaan', dan 'rampasan perang'. Pihak pemerintah Belanda menyatakan benda-benda ini tidak seharusnya ada di Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah momen bersejarah. Ini merupakan pertama kalinya, berdasarkan saran dari Komite Koleksi Kolonial, kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda," kata Gunay Uslu selaku Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, dilansir situs resmi pemerintah Belanda, diakses detikcom pada Jumat (7/7/2023).
![]() |
4. Kapan dikembalikan?
Barang-barang bersejarah itu akan dikembalikan pada pekan depan, yakni Senin, 10 Juli 2023. Proses transfer dilakukan di Belanda. Acara pengembalian ratusan benda bersejarah dari Belanda ke Indonesia akan berlangsung di Museum Volkenkunde, Leiden.
"Saya akan hadir dalam acara itu mewakili pemerintah Indonesia. Sementara dari pihak Belanda ada Menteri Muda Urusan Kebudayaan dan Media, Gunay Uslu," kata Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek Dikti, kepada detikcom.
![]() |
Selanjutya, dijamin aman di Indonesia: