.webp)
Kasus antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, menyebabkan satu orang meninggal dunia. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Menteri Pertanian (Mentan) melakukan isolasi untuk mencegah antraks menyebar.
"Soal antraks saya kira Menteri Pertanian sudah melakukan langkah. Karena itu, kita harapkan bahwa supaya itu diisolasi, jangan sampai merebak ke daerah lain," kata Ma'ruf Amin di Ponpes Muqimus Sunnah, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/7/2023).
Ma'ruf meminta Mentan dan Menteri Kesehatan (Menkes) melakukan antisipasi penyebaran antraks. Dia mengatakan antraks bisa dicegah dengan isolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua, supaya diatasi, supaya penyembuhan dilakukan di daerah yang sudah sekarang terkena. Itu saya minta juga instansi terkait. Menteri Pertanian, tentu Menteri Kesehatan dan yang lain-lain itu saya kira yang antraks. Itu biasa kita biasanya begitu, terus kita melakukan blocking ya supaya jangan ke mana-mana, dengan berbagai cara," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut suspek antraks di Gunungkidul akan menjalani pemeriksaan sampel darah. Langkah itu dilakukan untuk memastikan suspek itu positif antraks atau tidak.
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, setelah ada kasus pertama penularan antraks ke manusia, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan epidemiologi ke lokasi.
"Setelah dilakukan pemeriksaan epidemiologi, itu ada 143 orang, tetapi setelah di-list, dicek, diambil sampelnya atau serosurvey, itu sebanyak 125 orang," jelas Pembajun dalam jumpa pers di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Kamis (6/7).
"Dari 125 sampel tadi hasil serosurvey, kemudian yang 87 orang terdeteksi sebagai seropositive. Nah, dari 87 tadi kita sebut sebagai suspek," lanjutnya.
Simak Video 'Spora Antraks Bisa Bertahan di Dalam Tanah Selama Puluhan Tahun':
