.webp)
Eng Ink Eng Pictures mempersembahkan film Aku Rindu the movie. Sang produser, Rama Hoegeng, mengungkap pesan di balik film itu.
Rama mengatakan film Aku Rindu ini mengangkat sosok seorang wanita yang mengabdikan diri untuk suami, keluarga dan juga Ibu Pertiwi. Perempuan dalam film ini bernama 'Lailani' harus rela melepas profesinya sebagai guru karena mengikuti sang suami yang pindah tugas ke desa terpencil.
"Film 'Aku Rindu' ini mengangkat sosok seorang wanita lah yang hidupnya diabdikan untuk suami keluarga dan Ibu Pertiwi di ranah apa sih sebenarnya gitu ya, di ranah pendidikan, karena setelah Lailani, pemeran utamanya itu menikah dengan suaminya namanya Banyu itu, Banyu nya ditugaskan oleh kantornya ke daerah terpencil, sementara Lailani ini adalah guru, jadi mau tidak mau harus mengikuti suami pindah kerja, kerinduan mengajar itu yang Lailani kehilangan," kata Rama di acara Press Conference Film Aku Rindu di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lailani, wanita yang menjadi pemeran utama dalam film tersebut, justru kembali bisa mengajar anak-anak di desa terpencil itu dan dicintai oleh penduduk asli. Rama mengatakan pesan dalam film ini adalah menjadi wanita yang ingin berbakti untuk Ibu Pertiwi dan juga keluarga itu tidaklah gampang.
"Alhamdulillah hampir 70 persen film ini di tim itu wanita semua, wanita hebat, karena yang kita harapkan seorang wanita yang ingin berbakti untuk Ibu Pertiwi serta keluarga itu tidak gampang," kata Rama.
"Karena pesannya adalah ini sosoknya laki-laki juga ada perempuan hebat," imbuhnya.
Sementara itu Executive Produser film Aku Rindu Janner Clay Siahaan mengungkap ide cerita dan konsep film ini mulanya saat dirinya terinspirasi membuat lagu. Clay mengatakan lagu itu tentang kerinduan universal.
"Inspirasi awalnya adalah pada saat saya di Amerika saya terinspirasi untuk membuat lirik lagu, tentang kerinduan, kerinduan ini universal, kerinduan saya sebagai manusia kepada Tuhan, kerinduan saya sebagai manusia kepada keluarga, istri saya, karena saya di Jakarta, istri saya di Amerika, jadi kadang-kadang pulang pergi," kata Clay.
"Jadi ini rindu tuh luar biasa, lalu kerinduan kita terhadap Indonesia, bahwa banyak banget daerah di Indonesia ini yang orang tidak tahu, ayo dong rindu dong ini inspirasinya," kata Clay.
Kemudian, Clay mendeskripsikan itu semua menjadi sebuah cerita. Di mana, dia mengambil inspirasi dari dua wanita yang berusia 40-50 tahun yang berjiwa sosial tinggi.
"Tapi yang saya ambil inspirasinya adalah dua-duanya ternyata berjiwa sosial, lalu dua-duanya sama-sama cinta sama Indonesia bagian timur. Dua-duanya kehidupan sosial ternyata, dia cinta banget untuk memajukan perempuan-perempuan yang ini juga pengin memberdayakan perempuan supaya lebih maju," tambah Clay.
Clay tidak mau cerita bagus dua wanita itu hanya diketahui segelintir saja. Clay akhirnya mengangkat cerita inspiratif itu ke dalam sebuah film berjudul Aku Rindu.
"Ini nggak bagus cuma jadi cerita mereka doang, orang-orang harus tahu bahwa inspiratif banget. Perempuan-perempuan Indonesia tuh sudah layak keren daripada hidup glamor-glamoran, ayo pamer sosial lho," kata Clay.
"Akhirnya dari inspirasi itu saya cerita sama Key 'Ini inspirasi dari gue lu tolong tuangin dalam sebuah cerita', terus setelah Key nulis naskahnya 'gue pengen lo jadi Directornya'," kata Clay.
