Kisah Merana Remaja Obesitas di Jakarta

Kisah Merana Remaja Obesitas di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Jul 2023 20:07 WIB
Momen Evakuasi Pria Obesitas 230 Kg di Jaktim
Proses evakuasi remaja obesitas di Jaktim (Foto: Dok. Damkar Jaktim)
Jakarta -

Ahmad Juwanto (19), warga Jakarta Timur, mengidap obesitas yang berat badannya mencapai 200 kilogram (kg). Juwanto mengidap obesitas sejak dirinya berumur 10 tahun, berikut kisahnya.

"Sejak umur 10 tahun mulai obesitas. Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun," kata Juwanto, dilansir Antara, Rabu (5/7/2023).

Memiliki berat badan 200 kg membuat Ahmad Juwanto tidak memungkinkan untuk berjalan. Dia menghabiskan seluruh waktunya dengan berbaring dan duduk di ruang tamu rumahnya di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jaktim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang nenek Lina (54) mengaku tidak mengetahui persis penyebab obesitas yang diderita Juwanto. Hal ini membuat mereka tidak dapat berbuat banyak untuk memulihkan kondisi Juwanto.

Linga mengatakan sejak masih duduk di sekolah dasar (SD) cucunya tersebut memang sudah mengalami obesitas dan bobotnya terus bertambah hingga dewasa.

ADVERTISEMENT

"Memang badannya gede dari kecil sih, dari SD juga sudah besar badannya. Sudah kelihatan gede," tutur Lina.

Juwanto Putus Sekolah

Keterbatasan ekonomi pihak keluarga dan obesitas yang diderita Juwanto juga membuatnya terpaksa putus sekolah. Setelah sekolah swasta tempat Juwanto belajar tutup karena kekurangan murid, hingga kini Juwanto belum melanjutkan pendidikan ke jenjang kelas II SMP.

Juwanto juga memimpikan berat badan yang ideal dan ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter.

Butuh Biaya Berobat

Sebelum berat Juwanto lebih dari 200 kilogram, pihak keluarga sebenarnya sudah berupaya membawa Juwanto ke sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

Sudah 3 rumah sakit di wilayah Jaktim didatangi, tapi karena tidak membuahkan hasil dan pihak keluarga terbebani dengan biaya akomodasi pengobatan pun terpaksa terhenti.

Pada Jumat (30/6) lalu petugas medis dan jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaktim sempat hendak mengevakuasi Juwanto ke RS.

Tawaran tersebut sempat ditolak karena pihak keluarga belum mendapat jaminan pembiayaan selama Juwanto menjalani perawatan di rumah sakit dari pemerintah daerah.

"Nanti soal biaya bagaimana? Dua tahun lalu sudah pernah berobat selama enam bulan, dapat bantuan. Tapi nggak ada perubahan. Cuman dibilang pola makan diatur," tutur Lina.

Pihak keluarga tidak menolak Juwanto dirawat di RS. Namun mereka berharap pemerintah menjamin menanggung seluruh biaya pengobatan dan akomodasi karena ada keterbatasan ekonomi.

"Sebelum-sebelumnya orang dari puskesmas dan kelurahan datang, tapi kontrol kondisi saja. Kita mau bawa ke rumah sakit juga bagaimana, enggak ada biaya," kata Lina.

Simak Video 'Momen Evakuasi Pria Obesitas 230 Kg di Jaktim':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Dievakuasi Damkar

Petugas damkar akhirnya mengevakuasi Juwanto. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

"Pada hari ini yang bersangkutan sudah dirujuk oleh Puskesmas Kecamatan Cipayung ke Rumah Sakit Adhyaksa," kata Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, kepada detikcom, Kamis (6/7).

Dia mengatakan penanganan medis terhadap Juwanto dilakukan pada Kamis pagi dari rumahnya di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jaktim.

Evakuasi Juwanto melibatkan petugas gabungan dari tim Ambulans Gawat Darurat (AGD), pemadam kebakaran (damkar), BNPB, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), pihak Kecamatan Cipayung, dan Kelurahan Ceger.

Juwanto dirawat di RS dengan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Untuk sementara di-cover BPJS," katanya.

Dilihat di akun Instagram Damkar DKI Jakarta, @humasjakfire, proses evakuasi Juwanto melibatkan sejumlah petugas.

"Sebanyak 8 personel dikerahkan menuju lokasi. Prosesnya mulai berlangsung pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB. Petugas dan beberapa pihak dari instansi lainnya juga terlibat dalam proses evakuasi dan pengobatan pada remaja tersebut," demikian keterangan Damkar DKI.

Lurah Ceger, Suratno, mengatakan Juwanto dievakuasi ke RS agar mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Sebab, selain obesitas, Juwanto mengalami keluhan pada lengan kirinya yang tidak bisa digerakkan secara normal.

"Tapi alhamdulillah berlangsung dengan baik tadi. Sudah kita evakuasi. Ada sedikit kendala juga karena terdapat masalah di lengan kiri tidak bisa digerakkan," kata Suratno.

RS Siapkan Dokter Spesialis Gizi

Saat ini Juwanto menjalani perawatan di RSU Adhyaksa. Pihak RS menyiapkan sejumlah dokter spesialis, khususnya gizi, untuk memeriksa Juwanto.

"Kami hari ini sudah menerima rujukan pasien obesitas dari Puskesmas Kecamatan Cipayung. Kami akan mengobservasi pasien tersebut," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSU Adhyaksa, dr Ani Barkah, seperti dilansir Antara, Kamis (6/7).

Tak hanya itu, pihak RS juga mengevaluasi tim dokter yang akan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasien.

"Untuk saat ini memang sudah ada dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis gizi. Namun nanti akan disesuaikan lagi dan kami saat ini tengah melakukan observasi lagi dan dokter spesialis apa yang akan dibutuhkan oleh pasien tersebut," kata Ani.

Ia mengatakan hasil observasi tidak bisa langsung disimpulkan dan memakan waktu karena pasien baru datang.

"Jadi, mungkin nantinya, kami akan menyesuaikan sesuai kebutuhan pasien," kata Ani.

Untuk saat ini, lanjutnya, pihaknya berfokus pada kontrol dan penurunan berat badan pasien.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam RSU Adhyaksa, dr Heryanto SpPD, mengatakan pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan para dokter, untuk kemudian bisa diambil langkah tindak lanjutan.

"Hasil laboratorium itu cepat, tapi selanjutnya kebutuhan lain dirawat hingga kapan atau tidaknya dirawat, itu tinggal menunggu dari tim dokternya," kata Heryanto.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads