.webp)
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengecek pasar setelah ada temuan 17 ekor sapi kurban yang terinfeksi cacing hati. Dedie mengecek daging sapi yang dijual para pedagang di pasar.
"Saat Idul Adha kemarin, DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) bersama IPB dan Polbangtan melakukan sampling pemeriksaan hati dan daging dari kurang lebih 8.000 sampel, kemudian ada 7.738 yang berhasil kita uji laboratorium. Ditemukan kurang lebih 17 ekor sapi yang ternyata terdapat ada cacing hati," kata Dedie seusai sidak pedagang daging di Pasar Bogor, Rabu (5/7/2023).
Dedie mengatakan 17 ekor sapi yang terinfeksi cacing pita itu berasal dari luar Kota Bogor. Dia mengingatkan para pedagang di pasar dan masyarakat untuk selalu berhati-hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga memang kita ingin menyampaikan kepada pedagang dan masyarakat, bahwa perlu kehati-hatian di dalam rangka kita mengkonsumsi daging sapi, khususnya apabila ada jeroan, terutama hati. Jadi cara memasaknya itu harus betul-betul aman, matang sehingga layak dikonsumsi," ujarnya.
Dedie mengatakan sejauh ini daging sapi yang ada di pasar aman untuk dikonsumsi. Dia mengatakan daging yang dijual di pasar mayoritas berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bogor.
"Hari ini kami melakukan peninjauan langsung ke Pasar Bogor untuk juga mengecek sumber pedagang ini sapinya dari mana. Dan kebanyakan kalau dilihat memang kalau untuk konsumsi rutin, harian, sebagian besar (sapi) dari RPH kita. Jadi yang dari RPH kita alhamdulillah aman," kata Dedie.
"Yang perlu diwaspadai adalah sumber-sumber sapi yang bukan dari feedlot. Jadi kadang kan sapi dikencar (digembala) di TPS (Tempat Pembuangan Sampah), di tempat-tempat tidak bersih, itu ternyata terkontaminasi dengan cacing hati dan ini yang menjadi perhatian kita, supaya masyarakat waspada dalam mengkonsumsi daging," sambungnya.
