Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis Tren dan Capaian Upaya Pencegahan Ekstremisme Kekerasan di Indonesia. Peluncuran itu untuk meningkatkan pencegahan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah ke terorisme.
"Kami hari ini merilis suatu produk pengetahuan yang kami upload dalam platform digital yang disebut dengan Indonesia Knowledge Hub BNPT," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Rycko Amelza Dahniel, dalam acara peluncuran tersebut di Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023).
Rycko mengatakan Indonesia Knowledge Hub BNPT merupakan pusat informasi penanggulangan terorisme dan ekstremisme secara digital. Platform itu juga berfungsi sebagai sarana koordinasi antar lembaga pemerintahan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berfungsi sebagai sarana untuk koordinasi, berkolaborasi, dan berbagi data sharing antar kementerian dan lembaga di pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan juga kepada semua masyarakat multisektor, multi pihak, untuk saling berbagi informasi," sebutnya.
Ada empat produk yang dirilis BNPT melalui I-KHub. Empat produk itu yakni outlook counter terorisme oleh BNPT, fase riset penelitian dampak terhadap penanggulangan dan counter terorisme, laporan implementasi rencana aksi nasional penanggulangan terorisme dan teror, serta analisis kesiapan terhadap Pemerintah Daerah (Pemada) mengimplementasikan penanggulangan ekstremisme.
"Empat produk pengetahuan ini merupakan hasil kolaborasi kepada multidisipliner, multi pihak kepada bukan hanya kepada antar lembaga pemerintah tetapi juga dengan kerjasama dengan berbagai pihak luar negeri," sebutnya.
Rycko juga mengungkap adanya tren penurunan serangan terorisme dari tahun 2018-2023. Namun, dia memastikan bahwa BNPT terus waspada.
"Memang hasilnya menunjukkan terjadi tren penurunan serangan aksi terorisme sepanjang tahun dari 2018-2023 di bulan Juni. Terjadi tren penurunan di atas permukaan, namun di bawah permukaan terus waspada melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan public awareness dan keterlibatan semua pihak," tutur Rycko.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selain itu, upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan juga tercatat capaian yang penting dan strategis. Hal ini ditunjukkan dengan tren penegakan hukum semakin menguat dengan penurunan jumlah serangan, peningkatan jumlah penangkapan terduga teroris, dan keberhasilan
menggagalkan plot serangan. Hal ini didukung dengan penguatan pelaksanaan aksi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) yang saat ini menunjukkan kontribusi positif bagi upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan peluncuran tersebut menjadi penting. Sebab, Indonesia sendiri mendapat ancaman secara teritori dan ideologi.
"Nah teritori itu gangguan terhadap wilayah fisik. Tapi kalau ideologi itu gangguan terhadap semangat kebersatuan kita, keamanan, dan kenyamanan dalam rangka 1 ideologi bersama," kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan, ancaman terhadap teritori gampang untuk diidentifikasi. Namun, ancaman terhadap ideologi sulit diendus karena tersebar di banyak tempat.
"Saudara kalau teritori, gampang mengidentifikasi misalnya di laut itu ancaman terhadap teritori ada di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan. Di timur ada OPM, Organisasi Papua Merdeka yang terus mengganggu. Tapi kalau ancaman terhadap ideologi itu ada di berbagai tempat," tuturnya.