Tim Pengawas Haji DPR RI menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Agama (Kemenag). Timwas Haji DPR mengapresiasi atas gerak cepat Kemenag dalam menangani keluhan jemaah haji Indonesia.
"Saya pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepada Kemenag, khususnya kepada Dirjen PHU," kata Anggota Timwas Haji DPR RI Hasbi Jayabaya kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).
Hasbi lantas mengungkap kesaksian para jemaah haji dari Aceh, DKI, Banten, dan Lampung kepadanya. Mereka, kata Hasbi, mengaku merasakan pelayanan Pelaksana Haji tahun ini cukup baik.
"Setelah menemui beberapa jemaah khususnya di kloter 1, 2, 4, 11, 12, 37, 44, 48, 49, 51 jemaah haji Aceh, DKI, Banten, dan Lampung di wilayah Jarwal Hotel AlKiswah Sektor 8. Para jemaah Haji Indonesia di wilayah tersebut merasakan pelayanan Pelaksana Haji cukup baik," ungkapnya.
Dia pun bersyukur atas kesaksian para jemaah haji tersebut. Sebab, hal itu menunjukkan bahwa Pelaksana Haji bergerak cepat menangani keluhan para jemaah.
"Saya pribadi merasa sangat bersyukur atas kesaksian jemaah di kloter tersebut, alhamdulillah pelayanan Kemenag dinilai cukup baik oleh jemaah. Saya rasa kekurangan pasti ada, tapi yang paling utama Pelaksana Haji bisa gerak cepat dalam penanganan ketika ada keluhan jemaah terkait permasalahan apapun," tutur Anggota Komisi VIII DPR itu.
Hasbi berharap layanan haji tahun depan bisa lebih baik lagi. Apalagi sebagai penyumbang devisa terbesar bagi Arab Saudi, menurutnya Indonesia memiliki daya tawar atau bargaining power yang cukup besar. Karena itu, dia meminta Kemenag untuk memanfaatkan hal tersebut.
"Yang kita semua harapkan layanan tahun depan bisa lebih baik lagi, karena Negara Indonesia dalam kaitan Haji adalah Negara dengan penyumbang devisa terbesar terhadap Kerajaan Arab Saudi. Sehingga saya pikir kita memiliki bargaining power yang cukup besar bila dibandingkan dengan negara-negara lain dengan kuota Haji terbesar seperti Pakistan di nomor dua: 179.210 jemaah, dilanjutkan dengan India di nomor tiga 175.025 jemaah, lalu Bangladesh 127.198, dan di nomor 5 Nigeria dengan kuota 95.000 jemaah," papar Hasbi.
"Bargaining power yang besar ini harus dimanfaatkan oleh Kemenag untuk membuat kesepakatan yang lebih konkrit lagi khususnya layanan paket Masyair di Armuzna (Arafah, Muzdalifah,Mina)," imbuhnya.
Simak juga Video: Jemaah Haji Kloter Pertama Surabaya Tiba di Bandara Juanda
(mae/zap)