Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengecam keras terjadinya serangan militer yang dilakukan Israel di Jenin, Tepi Barat. Hingga kini tercatat ada 9 warga Palestina yang tewas dan lainnya luka-luka.
"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," tulis Kemlu di akun Twitternya, @Kemlu_RI, Selasa (4/7/2023).
Kemlu menegaskan serangan itu hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. Indonesia, katanya, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian," katanya.
"Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten," sambungnya.
Sebelumnya, operasi militer skala besar yang sedang dilancarkan Israel di wilayah Tepi Barat menewaskan sedikitnya 9 warga Palestina. Operasi yang diwarnai serangan udara dan pengerahan ratusan tentara ini menargetkan kamp pengungsi di Jenin, yang juga diketahui menjadi markas kelompok-kelompok militan bersenjata.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/7), militer Israel menyebut operasinya di Jenin sebagai 'upaya kontraterorisme ekstensif'. Operasi yang diluncurkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ini tercatat sebagai operasi militer Israel terbesar di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Kendaraan lapis baja, buldoser militer dan drone atau pesawat tak berawak turut dikerahkan dalam operasi militer Israel ini.
Sejak dimulai pada Senin (3/7) dini hari, menurut Wakil Gubernur Jenin Kamal Abu al-Roub, sekitar 3.000 orang telah meninggalkan rumah mereka yang ada di area kamp pengungsi Jenin. Al-Roub menambahkan bahwa pengaturan sedang dilakukan untuk menampung mereka di sekolah-sekolah dan kamp lainnya di Jenin.
(azh/imk)