Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Admiralty House, Sydney. Pertemuan digelar setelah Jokowi bertemu dengan para pemimpin perusahaan Australia.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di Admiralty House sekitar pukul 10.35, Selasa (4/7/2023). Kedatangan Jokowi disambut langsung oleh Gubernur Jenderal Hurley.
Setelah itu, Jokowi bersama Hurley berjalan melewati barisan pasukan menuju halaman tempat upacara penyambutan kenegaraan dilaksanakan. Iringan lagu kebangsaan dari kedua negara serta 21 dentuman meriam turut menyertai upacara penyambutan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selanjutnya, Hurley mempersilakan Jokowi memeriksa pasukan jajar kehormatan. Jokowi kemudian melaksanakan pertemuan tatap muka dengan David Hurley.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab, Gubernur Jenderal dalam berbahasa Indonesia menyampaikan dirinya senang menerima kunjungan Jokowi.
"Saya senang menyambut anda di Admiralty House," ucap Gubernur Jenderal Hurley.
Jokowi Bertemu Para CEO
Sebelumnya, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney. Jokowi memastikan Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.
"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," ujar Jokowi.
Sektor prioritas pertama adalah bidang hilirisasi industri. Jokowi menuturkan Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.
"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035," tutur Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.
"(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park," lanjut Jokowi.
Jokowi juga menjelaskan saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Menurut Jokowi, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor.
"Nilai investasinya capai USD 25 miliar yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi, dan lainnya," tambahnya.
Terakhir, pada sektor pendidikan dan kesehatan, Presiden meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.
"Jumlah penerimaan mahasiswa meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini," kata Jokowi.
Lihat Video: Tiba di Australia, Jokowi Disambut Diaspora Indonesia