Ketua DPR RI Puan Maharani dianggap sebagai contoh tokoh rakyat yang mengutamakan pendidikan sebagai modal dasar dalam membangun negeri. Salah satu bukti peranan Puan dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia terlihat pada komitmennya dalam mengawal kerja sama antara Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan, dengan belasan perguruan tinggi di Indonesia.
"Ini bisa menjadi awal kerja sama yang lebih besar dan luas. PKNU memiliki keunggulan dalam bidang riset kelautan terutama untuk studi perikanan, maritim dan pengembangan teknologi inovasi," kata Pakar Pendidikan Tinggi Dr Hendriyani, dalam keterangan tertulis, Senin (3/7/2023).
Sebagaimana diketahui, penandatanganan MoU atau perjanjian kerja sama antara 18 universitas di Indonesia dengan PKNU dilakukan bersamaan dengan penganugerahan Puan sebagai Doktor Honoris Causa pada November 2022 di kampus PKNU, Busan, Korsel.
Tak hanya sekadar menyaksikan, Puan ikut mengawal kelanjutan kerja sama tersebut. Salah satunya saat dirinya hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang implementasi kerja sama konsorsium antara PKNU dengan belasan perguruan tinggi Indonesia yang digelar di kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, pada Kamis (22/6).
Hendriyani menganggap dukungan Puan tersebut menjadi bukti DPR memberi perhatian terhadap program-program yang dapat memajukan pendidikan di Indonesia.
"Kerja sama pendidikan ini perlu dikembangkan juga dengan negara-negara lain. Peran penting dari Ketua DPR untuk membuka peluang kerja sama dan memastikan bahwa kerja sama tersebut bersifat seimbang, sangat signifikan," jelas Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) itu.
Di samping berkomitmen terhadap isu perempuan, anak dan pemberdayaan generasi muda, Puan juga dianggap konsisten memperjuangkan nasib dunia pendidikan Indonesia. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini dinilainya selalu mendorong adanya peningkatan kerja sama di bidang pendidikan ketika ia menghadiri pertemuan-pertemuan bilateral dengan berbagai pimpinan negara.
Puan juga kerap mendorong negara-negara sahabat untuk memberikan kemudahan visa bagi mahasiswa atau pelajar. Di setiap negara-negara yang dikunjunginya, Puan pun selalu menekankan upaya perlindungan terhadap mahasiswa atau pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negara-negara itu.
"Indonesia belajar dari negara-negara tersebut, sebaliknya negara-negara tersebut juga belajar dari Indonesia. Indonesia sendiri memiliki keunggulan dalam riset pangan, kebencanaan, atau sosial-kebudayaan yang dapat ditawarkan dalam kerjasama pendidikan antar negara," ungkap Hendriyani.
Peraih gelar Doktor dari Radboud University, Nijmegen, Belanda ini juga mengapresiasi upaya Puan yang terus mendukung pemberdayaan perempuan dalam bidang pendidikan. Ia menyinggung bagaimana Puan dalam berbagai kesempatan selalu menyuarakan agar perempuan memperoleh pendidikan tinggi, terlepas apapun pilihannya di masa depan.
"Puan Maharani memahami betul bahwa perempuan memiliki peran dalam membangun bangsa dan negara. Perempuan sebagai agen pembangunan memang harus memiliki dasar pendidikan yang kuat karena dari perempuan pula, bibit-bibit unggul bangsa akan lahir," tutur Hendriyani.
Pada sesi ke-4 Forum Pertemuan The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) lalu, Puan diketahui menyinggung mengenai pentingnya akses pendidikan bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Ketika mengajar kuliah umum atau bertemu dengan mahasiswa dan pelajar, Puan juga selalu mengingatkan agar perempuan berani mengejar cita-citanya dengan modal pendidikan.
"Upaya Ketua DPR memajukan pendidikan bangsa ini terlihat dari cara-caranya berfokus pada isu-isu pendidikan. Dan upaya seperti ini penting karena dengan jumlah penduduk nomor 4 tertinggi di dunia, Indonesia baru memiliki 12 jutaan orang yang memiliki pendidikan sarjana ke atas," ucap Hendriyani.
Simak juga Video 'Aipda Charles Surya, Polisi Pejuang Pendidikan Anak Perbatasan':
Mayoritas Penduduk RI Tidak atau Belum Sekolah
(prf/ega)