Ramai Olok-olok Nama Gedung DPR di Google Maps, Legislator Ingatkan Etika

Ramai Olok-olok Nama Gedung DPR di Google Maps, Legislator Ingatkan Etika

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 03 Jul 2023 13:19 WIB
Pembangunan gedung baru untuk DPR RI menuai kritikan berbagai pihak walaupun Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Jokowi telah setuju pembangunan tersebut. Tetapi Presiden Jokowi belum teken Perpres tentang pembangunan Gedung DPR. Lamhot Aritonang/detikcom.
Foto: Gedung DPR RI. (Lamhot Aritonang).
Jakarta -

Ramai Gedung MPR/DPR RI ditandai menjadi berkonotasi olokan di Google Maps. Nama-nama bernada olokan itu bisa dilihat di bagian direktori. Seperti apa?

Dilihat detikcom pada Senin (3/7/2023) per pukul 13.00 WIB, direktori penamaan Gedung DPR/MPR RI di Google Maps memuat sejumlah nama lain seperti 'Kebun Binatang Terbesar di Asia', 'Sampah Negara', dan 'Banteng Tidur'. Anggota DPR RI Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago mengingatkan kebebasan berpendapat harus tetap diiringi etika dan moral.

"Saya sebagai salah satu kapoksi di Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI tentu sedih mendapati fakta bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia menjadi salah kaprah, kebebasan berpendapat tetap harus menafikan etika, moral dan kepantasan dalam bertutur kata," kata Irma kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR itu menegaskan pihaknya tak alergi dengan kritik. Namun, dia menilai seharusnya tak menggunakan kata-kata seperti yang tercantum dalam direktori Gedung DPR di Google Maps tersebut.

"Saya tidak alergi dengan kritik, karena saya sendiri bagian dari anggota DPR yang selalu melakukan kritisi kepada pemerintah yang programnya negative impact terhadap kondisi sosial ekonomi rakyat. Namun kata-kata dan kalimat atau narasinya sebaiknya tidak 'kebun binatang, atau kotoran'," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Irma Suryani ChaniagoFoto: Irma Suryani Chaniago (Dok: www.fraksinasdem.org)

Lebih lanjut, Irma menyadari masih ada kinerja yang harus diperbaiki DPR meski menurutnya ada kebijakan lainnya yang sudah dikerjakan dengan baik. Dia pun menyinggung soal kendurnya pengawasan disiplin parpol terhadap legislatornya di DPR.

"Saya pribadi juga sadar masih banyak yang harus diperbaiki oleh DPR RI, terkait kinerja dan lain-lain, tapi jangan juga menafikan kinerja baik sebagian besar lainnya yang sudah bekerja baik dan luar biasa dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat," kata dia.

"Kondisi buruknya image DPR tidak lepas dari kendurnya disiplin partai politik terhadap prilaku anggotanya di DPR," imbuhnya.

Dengan demikian Irma mendorong parpol untuk memperketat kinerja berbasis kedisiplinan hadir di DPR. "Jangan hanya asal dapat kursi namun yang bersangkut tidak pernah hadir di DPR. Parpol harus mendisiplinkan anggotanya, agar marwah wakil rakyat ini mampu dipercaya oleh rakyat," kata Irma.

Simak juga 'Jokowi Soal RUU Perampasan Aset: Saya Sudah Dorong, Sekarang di DPR':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads