Bos Twitter Elon Musk melakukan sejumlah pembatasan terhadap pengguna Twitter. Partai Garuda memiliki gagasan agar momen ini bisa dijadikan jalan masuk agar KTP menjadi dasar akun media sosial.
"Elon Musk membatasi pengguna membaca aplikasi twitter, baik yang terverifikasi maupun yang tidak terverifikasi. Alasan Elon Musk adalah, agar pengguna twitter tidak kecanduan dan bisa melakukan hal lain bersama teman dan keluarga. Dia tidak ingin twitter digunakan secara salah, sehingga merugikan manusia," kata Jubir Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, Senin (3/7/2023).
Melihat alasan Elon Musk, lanjut Teddy, maka ada peluang bagi pemerintah, untuk menggusulkan, agar supaya twitter tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab sehingga merugikan orang lain, untuk itu setiap akun perlu diverifikasi menggunakan kartu identitas, baik KTP maupun SIM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah melalui Menkominfo pada tahun 2018 pernah mengatakan bahwa, usul media sosial menggunakan KTP itu bagus tapi harus dirembuk dengan pemilik media sosial. DPR pun pada tahun 2016 punya usul yang sama, termasuk MPR pada tahun 2021, mengeluarkan usul yang sama. Tapi itu semua hanya sekedar usulan," kata Teddy.
Teddy mengatakan hal-hal usulan di atas tentu bisa dilaksanakan, tergantung dari keinginan pemilik aplikasi tersebut. Menurut Teddy Elon Musk sepertinya berbeda.
"Maka ini kesempatan pemerintah untuk mengajak Elon Musk bekerjasama, bahwa aplikasi twitter kini banyak dipergunakan para pelaku kejahatan, tapi sulit untuk diproses hukum karena tidak memiliki identitas," kata Teddy.
"Jika sepakat, maka Twitter menjadi pelopor penggunaan kartu identitas resmi yang dikeluarkan oleh negara di setiap akun media sosial, agar supaya penggunaan media sosial menjadi sehat, karena pelaku kejahatan tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Waketum Partai Garuda ini.
(fjp/fjp)