Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI pertama kalinya melakukan penyembelihan hewan Dam jemaah haji Indonesia, di Mekah, Arab Saudi pada Sabtu (1/7). Ada 3.117 kambing Dam yang disembelih pada kesempatan tersebut.
Proses penyembelihan diselenggarakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Maslakh Ukaisiyah, Mekah dan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI KH Noor Achmad, Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief, serta perwakilan dari Maslakh Ukaisiyah Syekh Bandar Saed As-Suwaihari.
Pelaksanaannya disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV. Turut menyaksikan acara tersebut Wakil Ketua BAZNAS RI Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah untuk pertama kali dalam sejarah, BAZNAS bersama Kemenag RI dapat melakukan penyembelihan Dam jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Pada kesempatan ini kami melakukan penyembelihan sebanyak 3.117 kambing Dam yang kurang lebih bisa menjadi 75 ribu pouch," ujar Ketua BAZNAS RI KH Noor Achmad dalam keterangan tertulis, Minggu (2/7/2023).
Ia menjelaskan pemerintah melalui Kemenag RI bersama BAZNAS berupaya menjaga syariat Dam jamaah haji tahun ini agar dikelola secara profesional sehingga setiap jamaah dapat tenang dan yakin bahwa dalam pengelolaan Dam tidak ada penyelewengan.
Diketahui, para jemaah haji Indonesia cukup antusias dengan kehadiran BAZNAS dan Kemenag RI dalam mengelola Dam haji. Sebab, distribusi daging dapat terjamin disalurkan kepada masyarakat Indonesia.
"Kami juga memastikan bahwa pengelolaan hewan Dam jemaah haji Indonesia dilakukan secara profesional dan kompeten, serta menerapkan prinsip 3A, Aman Syar'i, Aman Regulasi, Aman NKRI," imbuh Kiai Noor.
Setelah selesai dari RPH, daging kambing Dam akan disimpan di cold storage dan segera dikirim ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Sementara untuk pengirimannya, kami bekerja sama dengan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Setelah sampai di Indonesia, daging hewan Dam jemaah haji Indonesia ini akan diolah menjadi makanan siap saji kemudian akan didistribusikan ke wilayah 3T, wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem, sebagai pencegahan stunting serta pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan," terang Kiai Noor.
Harapannya, pengelolaan Dam jemaah Indonesia dapat berlanjut dan lebih baik sehingga terus membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat luas.
Di sisi lain, Wakil Ketua BAZNAS RI Mo Mahdum menyampaikan alasan BAZNAS ingin membawa Dam ini ke Indonesia sebagai wujud kepatuhan atas regulasi yang ada dan supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Prediksinya, potensi nilai Dam umat Haji Indonesia adalah 230 ribu ekor kambing atau senilai dengan Rp 500 miliar. Ia pun menyampaikan terima kasih atas amanah dari Kemenag yang telah mempercayakan pengelolaan Dam kepada BAZNAS.
Sementara itu, Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief menyebut inisiatif ini sebagai terobosan baru untuk mengembalikan manfaat haji ke Tanah Air.
"Kita ingin ada perbaikan. Ini termasuk perlindungan kepada jamaah. Karena jelas dipilihnya, dibelinya, dipotongnya, dan dibagikannya," kata Hilman.
Sebagai informasi, pengelolaan daging Dam dilakukan sesuai Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) No 2/2023 tentang Petunjuk Teknis Pembayaran Dam PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi tahun 2023/1444 Hijriah.
(anl/ega)