Siswa kelas 1 SD berinisial B (8), asal Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, meninggal dunia diduga setelah mengalami perundungan dan pemukulan oleh tetangga sekaligus kakak kelasnya. Sang Ibu, Yusraini (37), menyebut awalnya B menangis saat berjualan selepas sekolah.
"Itu dia baru pulang sekolah. Tiba-tiba datang ke saya dengan kondisi menangis, itu sekitar pukul 12.00 WIB. Dia bilang, baru saja dipukuli dan di-bully abang kelasnya. Lokasinya bukan di sekolah. Waktu itu dia belum bilang berapa orang. Cuma pelaku abang kelasnya yang tetangga juga," kata Yusraini, saat ditemui di rumahnya, dilansir detikSumut, Rabu (28/6/2023).
"B bilang badannya sakit-sakit semua. Malamnya dia demam. Terus, dia juga tidak mau makan dan minum. Cuma kita paksalah, paling tiga sendok dia mau makan. Setelah itu, kita bawa ke tukang kusuk," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, kala itu B berada di rumah saja sepanjang Kamis (22/6) hingga Senin (26/6). B saat itu disebut merasa ketakutan dan mengigau. Hingga pada akhirnya B mengaku mengalami nyeri di kepala.
"Karena dia ngeluh sakit terus, termasuk di bagian kepala, ya pertama kami bawa pagi-pagi ke Puskesmas Teladan pada Selasa (20/6). Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, B dibawa ke RSU Madani. Itu sampai 14.00 WIB, terus dirujuk ke RSUP Pirngadi. B meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIB," ungkapnya.
"Terakhir kali ngomong sama saya, dia ngaku dipukuli dan di-bully ada lima orang. Abang kelasnya yang duduk di kelas 4 dan 5," tambahnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Motif Siswa SMP Temanggung Bakar Sekolah: Di-bully Teman dan Guru':