Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkap sosok beking yang membantunya mengubah citra Solo menjadi Kota Toleransi. Dia menyebut ada peran pemuka agama hingga warga di balik citra baru Kota Solo itu.
Dilansir detikJateng, Gibran menyebut citra itu juga dibantu pemasangan ornamen keagamaan di Balai Kota Solo saat peringatan hari raya. Gibran mengakui, untuk mengubah citra Kota Solo, dibutuhkan bantuan banyak orang.
"Kita tahu sendiri, kita berproses dari kota yang image-nya mencekam, jadi seperti sekarang. Ya karena dukungan dari seluruh pemuka agama, para-para kiai, hari ini ketemu alumni Tebu Ireng, ada tambahan kekuatan lagi," kata Gibran di sela menjadi pembicara Seminar Kebangsaan di Ponpes Az Zayadiy Solo, Sabtu (1/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut semua lapisan masyarakat di Solo tentu bisa mengatasi intoleransi. Hal inilah yang katanya menjadi bekingannya untuk membangun citra Kota Solo.
"Dari saya alhamdulillah seneng sekali bekingannya banyak. Bekingannya dari Gus Karim, kiai-kiai semua yang ada di sini, dari TNI-Polri semuanya satu rapat barisan kalau ada kasus intoleransi. Kita juga seneng, warganya juga suportif mendukung semua program pemerintah," ujarnya.
"Kita nggak pengin Solo terus-terusan dapat image buruk, kita ingin mengubah itu. Kita pengin tamu wisatawan yang datang ke sini merasa nyaman, dan welcome semua," sambung Gibran.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Gibran Dinilai Masih Perlu Proses Panjang untuk Maju Pilpres':