Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi baru saja menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia Battsetseg Batmunkh dan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mongolia Mongol Ulsyn selama 28-29 Juni. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Retno membahas sejumlah hal termasuk rencana dibukanya kembali Kedutaan Besar (Kedubes) Mongolia di Jakarta.
"Pemerintah Mongolia memberikan konfirmasi mengenai rencana pembukaan kembali Kedutaan Besar Mongolia di Jakarta. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Presiden Mongolia," kata Retno dalam saluran YouTube resmi Kemenlu seperti dikutip, Sabtu (1/7/2023).
Retno melanjutkan, pemerintah RI dan Mongolia juga menandatangani kesepakatan kerja sama untuk menguatkan hubungan bilateral. "Saya dan Menlu Mongolia telah menandatangani MoU peningkatan kerja sama antara Kemlu kedua negara. Penandatanganan MoU ini akan menjadi landasan kuat bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateralnya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menuturkan RI dan Mongolia juga mengupayakan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Retno menyebut MoU itu salah satunya menyepakati distribusi alat rumah tangga buatan Modena Indonesia yang menjadi investasi pertama Indonesia di Mongolia dengan nilai sekitar USD 22 juta.
"Untuk investasi, setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia, telah ditandatangani MoU antara Modena Indonesia dan Nomin Holding Mongolia terkait distribution channel alat-alat rumah tangga buatan Modena Indonesia untuk pasar Mongolia. Ini adalah investasi pertama Indonesia di Mongolia dengan nilai sekitar 22 juta dolar AS," kata Retno.
"Untuk perdagangan, saya menyampaikan pentingnya disepakati fasilitasi perdagangan dan mengurangi hambatan dagang, khususnya produk farmasi &elektronik. Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong intensitas hubungan KADIN kedua negara," lanjutnya.
Retno mengatakan pertemuan bilateral itu juga menyepakati peningkatan kolaborasi di bidang wisata. Selain itu, sebut Retno, RI dan Mongolia juga hendak meningkatkan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam misi perdamaian di bawah PBB.
"Keempat, peningkatan kolaborasi di bidang pariwisata, termasuk promosi 5 destinasi wisata prioritas Indonesia. Kelima, peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam peacekeeping operation PBB atau dalam misi-misi perdamaian di bawah PBB. Indonesia telah menawarkan kerja sama dengan pusat pelatihan pasukan perdamaian PBB," katanya.
"Dalam artian bahwa di Indonesia kita memiliki pusat pelatihan untuk pasukan perdamaian PBB yang cukup bagus. Oleh karena itu kita juga tawarkan kerja samanya dengan Mongolia," sambungnya.
Poin terakhir, sebut Retno, pihaknya telah menyampaikan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN. Dia pun menyampaikan undangan kepada pemerintah Mongolia hadir dalam pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) pada 14 Juli mendatang sebagai salah satu negara anggota ARF.
"Keenam, saya sampaikan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN. Mongolia adalah anggota ASEAN Regional Forum (ARF). Saya sampaikan harapan Menlu Mongolia dapat hadir dalam pertemuan ARF tanggal 14 Juli 2023 di Jakarta. Kita dorong agar fokus ARF diperluas dari confidence building measure (CBM) ke preventive diplomacy untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan, terutama di kawasan Indo-Pasifik," katanya.
Simak juga Video: Ke Denmark Kini Bebas Visa Tapi Hanya untuk Paspor Dinas