7 Fakta Anak di Bekasi Bunuh Ayah: Kronologi hingga Denpom Turun Tangan

7 Fakta Anak di Bekasi Bunuh Ayah: Kronologi hingga Denpom Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Jul 2023 13:04 WIB
Warung sat Mas Wid TKP ayah dibunuh anak di Bekasi
Foto: Warung sat 'Mas Wid' TKP ayah dibunuh anak di Bekasi (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Seorang anak tega membunuh ayahnya di Bekasi, Jawa Barat. Diketahui, korban merupakan seorang tukang sate yang ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu warung sate. Korban adalah pemilik warung sate tersebut.

Polisi mengungkap identitas pelaku beserta motifnya membunuh korban. Lalu, bagaimana kronologi kejadiannya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Kronologi Anak Bunuh Ayah di Bekasi

Pembunuhan tukang sate di Bekasi itu terjadi pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Korban bernama Widodo Cahya Putra (43) dibunuh di 'Warung Sate Solo Mas Wid' miliknya di Jalan Raya Pejuang Blok C Nomor 273, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya pelapor IN (istri korban) dan saksi 2, yaitu anak perempuan, serta korban sedang beristirahat ataupun tidur di kamar," kata Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/6/2023).

Korban ditusuk saat sedang tidur di kamarnya. Tukang sate itu ditusuk lima kali hingga tewas.

ADVERTISEMENT

"Kemudian datang pelaku langsung segera melakukan penusukan terhadap korban," ujar dia.

Berdasarkan dari hasil autopsi, korban mendapatkan lima tusukan di bagian dada, punggung, lengan, kepala belakang, dan leher belakang.

"Sehingga, karena kehabisan darah, korban meninggal dunia," sambungnya.

Seorang anak membunuh ayahnya di Bekasi, Jawa Barat. Korban yang merupakan tukang sate ditemukan tewas di warung sate miliknya. Ini identitas dan motif pelaku.Seorang anak membunuh ayahnya di Bekasi, Jawa Barat. Korban yang merupakan tukang sate ditemukan tewas di warung sate miliknya. (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)

Identitas Pelaku: Pecatan TNI

Pelaku adalah anak laki-laki korban, Dimas Rismawan alias Wawan (22). Dimas ternyata adalah pecatan TNI. Hal ini disampaikan oleh Kadispenad Brigjen Hamim Tohari.

"Sudah dipecat karena desersi, statusnya sudah sipil," kata Hamim Tohari saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (30/6/2023).

Dimas resmi dipecat secara tidak hormat per 16 Maret 2023. Dimas dipecat karena desersi atau meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas.

Pelaku Diamankan Polisi

Polisi telah menangkap Dimas Rismawan atau Wawan usai membunuh tukang sate di Bekasi. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani membenarkan apakah pelaku pembunuhan adalah anak korban sendiri.

"Iya, betul," kata Kombes Dani saat dimintai konfirmasi, Jumat (30/6/2023).

Dani mengatakan Dimas Rismawan saat ini telah diamankan di Polsek Medan Satria. Dia menyebut pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah belati.

"Sudah (diamankan), di Polsek," ujarnya.

Lalu, apa motif anak bunuh ayah di Bekasi itu? Baca berita di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Fakta-fakta Aksi Biadab Rudy Bunuh 7 Bayi Hasil Inses dengan Anaknya

[Gambas:Video 20detik]



Motif Pembunuhan

Dimas Rismawan menusuk ayahnya hingga tewas. Polisi mengungkapkan alasan Dimas tega membunuh ayahnya sendiri yang juga tukang sate di Medan Satria, Bekasi, Widodo Cahya Putra (43).

"Adapun motif ataupun modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan, yaitu pelaku meminta uang kepada korban namun tidak diberikan, sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat jumpa pers di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/6/2023).

Aqsha menuturkan pelaku meminta uang kepada korban sebesar Rp 8 juta. Dari keterangan pelaku, uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari pelaku.

"Jumlah uang yang diminta kurang lebih informasi sekitar Rp 8 juta untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.

Pelaku Belum Berkeluarga

Pelaku pembunuhan tukang sate di Bekasi itu diketahui belum berkeluarga. Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebut pada saat kejadian pelaku tengah tinggal bersama korban.

"Belum berkeluarga untuk pelaku. Pelaku pada saat kejadian memang tinggal dengan korban," ujarnya.

Kasus Ditangani Denpom TNI

Polsek Medan Satria melimpahkan kasus pembunuhan tukang sate di Bekasi kepada Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI. Kasus ini dilimpahkan ke Denpom karena status pelaku yang merupakan pecatan TNI.

"Jadi kami menyampaikan perkembangan dari hasil koordinasi dengan instansi terkait bahwa kasus diduga 338 ini sudah dilimpahkan ke instansi terkait, yaitu Denpom," ujar Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/6/2023).

Menurut Aqsha, terkait dengan kelanjutan kasus tersebut dan status pelaku dapat dikonfirmasi ke Denpom. Dia menuturkan barang bukti yang diamankan pun diserahkan ke Denpom.

"Kalau masalah status, kita kan hanya pemeriksaan di awal ya. Setelah itu, kan ada terkait diduga oknum ini diserahkan di sana. Untuk masalah status tersangka atau tidaknya pemeriksaan lanjut di sana, hasilnya silakan koordinasi di sana," jelasnya.

"Sudah dikirim, semua berkas sudah dilimpahkan ke Denpom," tambahnya.

Kejiwaan Pelaku Diperiksa

Dimas Rismawan alias Wawan (22) tega membunuh ayahnya sendiri, Widodo Cahya Putra (43). Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto mengatakan pihak kepolisian masih mendalami kejiwaan pelaku terkait pembunuhan sadis yang dilakukannya di Medan Satria, Kota Bekasi.

"Jadi kalau untuk masalah gangguan jiwa dan lain-lain, ini kita belum bisa memberikan (kepastian), karena masih dalam pemeriksaan lebih lanjut ya," ujar Aqsha saat jumpa pers di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/6/2023).

Aqsha menuturkan usai membunuh, pelaku sempat kebingungan. Hal itu diketahui usai dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

"Jadi dari informasi yang didapat, dari hasil pemeriksaan, jadi memang pelaku juga masih bingung untuk melakukan apa (usai membunuh)," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads