Panwas DPR Soroti Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji

Panwas DPR Soroti Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 30 Jun 2023 23:14 WIB
Anggota panwas DPR RI dari fraksi PDI-P Tuti Nusandari Roosdiono melakukan monitoring terhadap pelayanan haji di kawasan misfalah (dok.ist)
Foto: Anggota panwas DPR RI dari fraksi PDI-P Tuti Nusandari Roosdiono melakukan monitoring terhadap pelayanan haji di kawasan misfalah (dok.ist)
Jakarta -

Anggota panwas DPR RI dari fraksi PDI-P Tuti Nusandari Roosdiono melakukan monitoring terhadap pelayanan haji dengan melihat langsung sebagian pemondokan di kawasan misfalah yang ditempati Jamaah haji Indonesia. Tuti N Roosdiono menyoroti pelayanan kesehatan para jemaah haji.

"Kami ingin mengetahui secara langsung kondisi jamaah dan bagaimana pelayanan panitia kepada mereka. Maka kami sengaja blusukan menemui mereka agar bisa melihat kondisi riilnya kondisi secara dekat," ujar Tuti N Roosdiono, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

"Pada skala kecil kami menyapa sebagian jemaah yang ada di hotel 1013 dan 1009 kawasan misfalah, menanyakan kondisi pelayanan hotel dan terutama kesehatan dari petugas kloter dan klinik satellite. Hal Ini penting karena sesuai bidang komisi IX yang saya duduki. Apalagi kesehatan ini bersentuhan langsung dengan kesempurnaan pelaksanaan haji. Pada skala ini kami menjumpai respon yang baik dari para tim kesehatan walaupun dengan peralatan dan kondisi terbatas. Mungkin tahun depan mulai dipikirkan klinik satellite yang lebih berstandar walaupun tidak sama dengan KKHI sebagai klinik rujukan," sambung Tuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, Tuti menyebut banyaknya jemaah lansia di setiap kloter membuat tantangan tersendiri. Sehingga Tuti menilai panitia di seluruh tingkatan perlu ekstra dalam mengawasi.

"Jumlah jemaah lansia di hampir tiap kloter memang memunculkan 'drama' tersendiri. Dari sini panitia di semua wilayah dan tingkat memang harus ekstra mengawasi. Sebab penyakit ringan untuk orang muda biasanya menjadi berat untuk lansia. Batuk pilek mungkin saja sangat menggangu bagi mereka, sehingga ibadahpun menjadi kurang khusyu dan maksimal. Ini yang saya rasa perlu konsep lebih khusus dalam melindungi mereka. Kemudian saya mengetahui ada beberapa anjuran dan keharusan via wa maupun tempelan yang mesti dilakukan oleh para panitia haji maupun jamaah untuk melindungi lansia. Disini saya acungi jempol untuk mereka," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Tuti juga menyoroti makanan yang diberikan kepada jemaah haji. Ia menilai jatah makan tiga kali yang diberikan terbilang cukup, namun ia meminta agar perlu adanya penambahan sayur.

"Adapun dalam layanan katering, menurut kami itu sudah sangat cukup dengan jatah tiga kali sehari. Sebagian jamaah malah mengaku ada yang tidak ke makan karena alasan kenyang. Namun yang mungkin perlu diperhatikan untuk berikutnya adalah masalah lauk yang perlu penambahan sayur. Paling tidak tiga atau empat kali dalam seminggu supaya menjadi penyeimbang asupan daging yang lebih dominan," tuturnya.

Tuti mengatakan dirinya juga berkumpul bersama jemaah haji asal kabupaten Kendal, Semarang dan Wonosobo, menurutnya suasana kekeluargaan terlihat kompak dengan semangat yang tinggi. Dalam kegiatan monitoring tersebut Tuti N Roosdiono di dampingi oleh petugas kloter 28 SOC Mukhlis Syafiq dan Gus Ulinuha Shodiq.

(dwia/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads