Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak para Putri Otonomi Indonesia 2023 untuk mengembangkan pembangunan desa melalui program Desa Wisata Agro (Dewa), Desa Wisata Industri (Dewi), dan Desa Digital (Dedi). Program yang digagas oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin itu bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara kota dan desa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bamsoet saat menerima para Putri Otonomi Indonesia 2023 Elisha Gabriell di Jakarta, Rabu (28/6). Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Runner Up 1 Puteri Otonomi Indonesia Karina Moudy, Putri Otonomi Indonesia Duta Anti Narkoba Octava Mahmuda, Putri Otonomi Indonesia Duta Energi Terbarukan Dinda Rahmadani, Putri Otonomi Indonesia Duta Empat Pilar Kebangsaan Sanggia Nur, Putri Otonomi Indonesia Duta Olahraga Tjokorda Istri A.D.P, Putri Otonomi Indonesia Duta Rupiah Geok Mengwan, dan Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang.
"Dalam APBN 2023, Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan dana desa mencapai Rp 70 triliun untuk 74.954 desa di 434 kabupaten/kota. Setiap desa bisa mendapatkan dana desa lebih dari Rp 1 miliar. Para Putri Otonomi Indonesia harus mampu mensosialisasikan agar pemanfaatan dana desa dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat desa," kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (29/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menjelaskan, desa memiliki banyak kekayaan alam yang berlimpah seperti nikel, batu bara, emas, timah, hingga gas. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat di desa yang hidup dalam garis kemiskinan.
"Masa depan Indonesia sebenarnya ada di pedesaan, sehingga kemakmuran desa harus diupayakan agar mampu bersaing dengan perkotaan. Kekayaan alam yang berlimpah di desa, harus benar-benar dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat desa," ujar Bamsoet.
Ia menambahkan, apabila dana desa dapat dimanfaatkan secara efektif, maka timbul perputaran ekonomi di desa dan desa akan berkembang. Dengan begitu, masyarakat desa tidak perlu mengadu nasib ke kota dan membuka lapangan pekerjaan.
"Slogan tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia, akan menjadi tren dalam menurunkan laju urbanisasi. Menjadi magnet yang akan menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa, membangun daerahnya, dan mengoptimalkan berbagai potensi dan peluang," pungkasnya.
(ega/ega)