Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan kajian terkait lahan depo moda raya terpadu (MRT) fase II. Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan kajian ini bakal rampung dalam dua pekan ke depan.
"Depo MRT belum ada keputusan. Kami masih terus melakukan kajian. Kita harapkan dalam dua minggu terakhir, bulan Juli nanti kita sudah ada hasil final kajiannya yang komprehensif," kata Syafrin pada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023).
Dia mengatakan kajian yang masih dilakukan berkaitan dengan mitigasi terhadap bencana. Sedangkan untuk lokasi depo pihaknya punya beberapa opsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk lokasi depo, Syafrin menjelaskan hal itu tak luput dari pengkajian baik dari sisi administrasi, teknis, hingga kendala lingkungan sekitar. Supaya nantinya depo ini dapat mendukung kerja operasional MRT.
"Opsinya itu kan ada di kawasan Ancol, kemudian mempertimbangkan depo existing MRT di Lebak Bulus dan juga melihat terkait dengan Kampung Bandan. Kampung Bandan nanti dicek kembali administrasi," katanya.
Progres Proyek MRT Fase 2A
PT MRT Jakarta melaporkan progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Sekadar informasi, saat ini yang sudah memasuki pembangunan fisik yaitu proyek CP201, CP202 serta CP203.
Untuk pembangunan CP201 dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas progresnya fisiknya mencapai 57,40%. Sementara untuk CP202 dari Stasiun Harmoni-Stasiun Sawah Besar-Stasiun Mangga Besar progresnya mencapai 13,99% serta CP203 Stasiun Glodok-Stasiun Kota mencapai 34,54%.
MRT juga mengungkap rencana pembangunan fase 4 jalur Fatmawati-Kampung Rambutan. Jalur tersebut membentang sepanjang 10,9 km dengan total 10 stasiun dan 1 depo.
Antara lain Stasiun Fatmawati, Stasiun Antasari, Stasiun Ampera, Stasiun Warung Jati, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Ranco, Stasiun Raya Bogor, Stasiun Tanah Merdeka, Stasiun Kp Rambutan. Sejauh ini, proyek tersebut tengah dalam proses evaluasi studi prakelayakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Lihat juga Video 'Rel Trem Kuno di Proyek MRT Fase 2 Disebut Tertua di Indonesia':