Ketulusan Aiptu Nana Ngajar Ngaji Anak-anak hingga Orang Tua di Jambi

Ketulusan Aiptu Nana Ngajar Ngaji Anak-anak hingga Orang Tua di Jambi

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 28 Jun 2023 00:26 WIB
Aiptu Nana Sumarna
Aiptu Nana Sumarna (Foto: Rizky/detikcom)
Jakarta -

Ps Pamin Subbag Renmin Bidpropam Polda Jambi, Aiptu Nana Sumarna, tak hanya dikenal sebagai seorang polisi oleh masyarakat di Perumahan Vidya Indah, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Jambi. Dia juga dikenal sebagai seorang guru mengaji Al-Qur'an.

Aiptu Nana mengajarkan anak-anak hingga orang tua membaca Al-Qur'an. Selain itu, bacaan doa-doa juga diajarkannya kepada para muridnya. Semua dilakukannya secara gratis.

detikcom mengunjungi Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) Bahrul Ulum yang didirikan oleh Aiptu Nana, Selasa (27/6/2023). Pengajian dimulai pada sore hari hingga menjelang petang selepas Aiptu Nana berdinas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sendiri yang langsung mengajarkan murid-muridnya di LPQ tersebut. Anak-anak terlihat antusias belajar mengaji bersama Aiptu Nana.

Aiptu Nana SumarnaAiptu Nana Sumarna Foto: Rizky/detikcom

Tak henti-hentinya Aiptu Nana mengajak para muridnya untuk rajin membaca Al-Qur'an. Dia juga mengajak para muridnya untuk menghafal Al-Qur'an dan doa-doa.

ADVERTISEMENT

Aiptu Nana bercerita, mulanya dia mengambil pendidikan sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun karena beberapa alasan, dia akhirnya mendaftar sebagai polisi dan diterima.

Dia juga sempat belajar pendidikan agama di beberapa pondok pesantren kawasan Jawa Barat. Hingga pada tahun 2001, dia menjadi polisi.

"Sebelum masuk polisi, saya pernah kuliah guru MI di Sumedang, pendidikan guru MI. Pernah juga pondok pesantren di daerah Sumedang, di Kuningan juga pernah tahun 1997," ujar Aiptu Nana di kediamannya.

Setelah lulus pendidikan polisi, dia ditempatkan di Polda Jambi. Menurutnya, berbuat baik kepada sesama manusia telah menjadi prinsip hidupnya.

"Ya karena sebagaimana yang kita ketahui orang yang paling bahagia itu orang yang bermanfaat untuk orang lain. Jadi apa yang ada di diri kita sekecil apapun itu, kalau bisa orang itu ambil manfaatnya," terangnya.

Hal itu yang membuatnya mendirikan LPQ gratis itu di rumahnya. Dia sendiri telah mendirikan LPQ itu sejak tahun 2005 lalu. Puluhan murid telah dididiknya.

"Muridnya kalau didaftar absen sampai 60, tapi kan fluktuasi. Kita tidak ada sistem formal, gratis, siapa saja yang mau sukarela, termasuk orang-orang tuanya juga," sebutnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Inilah 15 Nama Kandidat Hoegeng Award 2023, Siapa Jagoanmu?':

[Gambas:Video 20detik]



Di LPQ itu, Aiptu Nana selalu memberi motivasi kepada muridnya bahwa belajar Al-Qur'an adalah hal mudah. Harapannya, murid-muridnya itu bisa merasa nyaman belajar di sana.

"Jadi bapak-bapak purnawirawan yang sudah pensiun juga tertarik dan bahkan merasa nyaman setelah kita ajak seperti ini. Kalau susah, kita ketemu sekali dulu. Kalau susah, berhenti," jelasnya.

"Rupanya memang tidak susah, sangat mudah. Sekali pertemuan itu setengah jam," sambungnya.

Biasanya, Aiptu Nana mengajar pagi, sore, atau malam hari. Sehingga hal itu tidak mengganggu pekerjaannya sebagai polisi.

"Menyesuaikan, kalau ada waktu sore ya sore. Tapi kebanyakan malam selesai magrib sampai menjelang isya," ungkapnya.

Terkait biaya operasional, dia menggunakan dana pribadinya. Terkadang dia membeli Al-Qur'an, Iqro, serta peralatan mengaji lainnya.

Sebagai polisi, Aiptu Nana sadar bahwa mengajar ngaji juga merupakan tugas yang dijalankannya. Sebab, masyarakat bisa merasa aman kejiwaannya.

"Penjabaran tenang adalah ketika masyarakat mengamalkan agama dengan baik dan benar, di situ lah sebetulnya tugas polisi," bebernya.

Dia tidak pernah memaksa seseorang untuk ikut mengaji di LPQ miliknya. Menurutnya, siapa saja yang hendak belajar di sana bisa langsung datang.

Aiptu Nana sendiri tidak memiliki latar belakang keluarga dengan pendidikan agama Islam. Namun dengan kemauannya yang kuat, dia mencoba belajar dan mengamalkan ilmu yang didapatnya itu.

"Harapannya untuk keluarga istri dan anak selalu taat, bisa selalu lebih mengamalkan agamanya lebih bagus. Untuk saya sendiri maunya istiqomah dalam kebaikan," tuturnya.

Tak hanya anak-anak, murid Aiptu Nana juga ada yang telah berusia lanjut. Salah satunya adalah Sri Warno (65), yang telah belajar mengaji kepada Aiptu Nana sejak 2015.

"Saya belajar ngaji tahun 2015 sejak pensiun dari Iqro. Saya berutang budi banyak sama Pak Nana," ujar Wano.

Halaman 2 dari 2
(rdh/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads